Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mantan gubernur Jakarta, Anies Baswedan ketika memberikan hak suaranya di TPS di Lebak Bulus. (www.instagram.com/@aniesbaswedan)

Intinya sih...

  • Mantan Gubernur Anies Baswedan kritik paslon nomor urut satu yang bukan warga Jakarta dan mencoblos di luar Jakarta.
  • Ridwan Kamil dan Suswono mempertahankan keputusan menggunakan hak suara di Bandung dan Bogor.
  • Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa tempat pemilihan tidak menjadi masalah besar, seperti yang dialami oleh Jokowi saat Pilkada 2012.

Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan sempat menyindir pasangan calon nomor urut satu ketika hendak menggunakan hak suaranya di TPS 29, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Rabu (27/11/2024). Ia mengaku heran ada warga dari provinsi lain namun ikut mencalonkan diri di Pilkada Jakarta. 

"Ini Pilkada yang unik karena pesertanya pada nyoblos di Jakarta semua gak nih?" ujar Anies di TPS 029 hari ini. 

Ia pun menilai seharusnya Pilkada Jakarta 2024 dan para pendukungnya menggunakan hak pilih mereka di Jakarta. "Lho, bener dong yang ikut dan yang dukung nyoblosnya di Jakarta," katanya. 

"Kalau enggak nyoblos di Jakarta, terus mau gimana? Gitu ya," imbuhnya. 

Anies juga mengaku belum tahu bagaimana paslon Ridwan Kamil-Suswono bisa menyelesaikan masalah Jakarta bila keduanya bukan warga Jakarta. Di antara tiga paslon yang berlaga di Pilkada, hanya paslon nomor urut satu itu yang tidak menggunakan hak pilih di Jakarta. 

Ridwan Kamil menggunakan hak pilih di Bandung, Jawa Barat. Sedangkan, Suswono mencoblos di Bogor. 

1. Ridwan Kamil janji bakal tetap peduli ke Jakarta meski memegang KTP Jabar

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sementara, ketika ditanyakan kepada Ridwan Kamil, ia mengaku tak masalah bila ditertawakan lantaran jadi satu-satunya paslon di Jakarta yang mencoblos di Jawa Barat. Baginya yang terpenting ikhlas menjalankan semangat untuk membangun demokrasi. Menurutnya, tidak ada aturan yang dilanggar dengan tetap menggunakan hak suaranya di Bandung. 

"Itu juga tidak mengurangi komitmen tentunya dalam membangun Jakarta dengan situasi keterbatasan seperti ini karena memang belum punya domisili di Jakarta," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu di kediamannya di Ciumbuleuit, Bandung pada hari ini. 

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Suswono di TPS 07 Kelurahan Kedungwaringin, Bogor. Menurutnya, ia menggunakan hak suara di Bogor sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu tidak ingin menutup-nutupi fakta yang menjadi informasi publik. 

"Justru ini informasi publik yang terbuka kan? Artinya, gak ada yang boleh ditutup-tutupi," kata Suswono pada hari ini. 

2. Bahlil sebut Jokowi dulu juga nyoblos di Solo ketika Pilkada Jakarta

Presiden ke-7 Joko "Jokowi" Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara, ketika dimintai komentarnya soal Ridwan Kamil yang menggunakan hak pilih di Bandung, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menilai hal tersebut seharusnya tidak dipermasalahkan. Sebab, Presiden ke-7, Joko "Jokowi" Widodo ketika maju sebagai calon gubernur Jakarta pada 2012 juga masih memiliki KTP Solo. 

"Kalau persoalan Pak RK memilih di Jawa Barat, tidak di Jakarta, itu bukan masalah besar. Pada 2012, Pak Jokowi itu juga memilihnya tidak di Jakarta. Karena Pak Jokowi waktu jadi gubernur itu ber-KTP-nya Solo," ujar Bahlil di kediamannya di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada hari ini. 

Meski begitu, kata Bahlil, buktinya Jokowi bisa menang Pilkada dan memimpin Jakarta dengan baik. 

3. Pilkada Jakarta diproyeksi berjalan dua putaran

Calon Gubernur Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil di Gelanggang Remaja Jakarta Utara. (Dokumentasi tim media RIDO)

Sementara, Pilkada Jakarta diproyeksi bakal berlangsung dua putaran. Hal itu berbeda jauh dari slogan yang selama ini digaungkan oleh paslon RIDO dan Pramono-Rano. 

Ridwan Kamil mengatakan berdasarkan data internal dan hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan belum ada paslon yang meraih lebih dari 50 persen suara.

Sedangkan, jumlah suara yang masuk sudah mulai stabil. Melihat situasi ini, maka diprediksi Pilkada Jakarta bakal berlangsung dua putaran.

"Andaikan (Pilkada) harus dua putaran, tentu kita terus bersemangat dan berkomitmen untuk menjalankan putaran kedua ini dengan jujur dan integritas agar yang terpilih memiliki legitimasi," ujar Ridwan Kamil di posko pemenangan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada Rabu (27/11/2024).

Berdasarkan hitung cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei, menempatkan suara RIDO di bawah paslon Pramono Anung-Rano Karno. Sebagai contoh, hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan suara Pramono-Rano ada di angka 49,47 persen. Suara RIDO mencapai 40,05 persen.

Sedangkan, survei versi Indikator Politik Indonesia (IPI) menunjukkan suara Pramono-Rano mencapai 49,71 persen. Suara RIDO ada di angka 39,67 persen.

Editorial Team