Ilustrasi pers (IDN TImes/Arief Rahmat)
Menurut Meidyatama, kompleks jurnalistik modern tersebut akan terdiri dari dua bagian, yaitu gedung bekas Aneta yang sudah tidak difungsikan selama 30 tahun terakhir dan gedung Galeri Foto Jurnalistik ANTARA (GFJA) yang selama ini difungsikan sebagai tempat pameran atau apresiasi seni komunitas foto jurnalistik, dan lainnya.
Eks gedung Aneta tersebut akan direvitalisasi sebagai sebuah ruang redaksi konvergensi. Ruangan itu tidak hanya akan menjadi tempat diabadikannya perjalanan bangsa Indonesia kepada publik, tetapi juga menjadi sebuah laboratorium pembelajaran bagi seluruh pihak yang peduli dengan perkembangan jurnalisme Indonesia.
Sementara itu, gedung GFJA diproyeksikan untuk mewadahi diskusi dan dialog komunitas. Baik itu tentang jurnalisme dan segala tantangannya di masa depan maupun sarana menjembatani lahirnya gagasan atau pemikiran yang akan membawa perbaikan bangsa. Dengan demikian, gedung tersebut juga tidak hanya menjadi musem dan galeri untuk menampilkan hasil karya jurnalistik dan seni saja.
Sebelumnya, selain menempati gedung GFJA di kawasan Pasar Baru, sebagian besar operasional Perum LKBN ANTARA berada di Wisma Antara yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.