Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inilah Sandi, Pembongkar Korupsi di Damkar Depok yang Dulunya Jurnalis

Sandi Butarbutar bersama anggota DPKP Kota Depok usai memadamkan api yang membakar ruko di Jalan Margonda, Kota Depok. (Istimewa)

Depok, IDN Times - Nama Sandi Butarbutar kembali menjadi perhatian publik usai aksinya membongkar dugaan kasus korupsi yang viral pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok. Sandi kemudian berseteru dengan pegawai DPKP Kota Depok dan nyaris dicelurit.

Namun belum ada yang mengetahui rekam jejak Sandi. Dalam penuturannya, dia merupakan sosok yang gabung ke DPKP Kota Depok sebagai pegawai honorer. Sandi lahir pada Juni 1991.

Sandi yang berjiwa muda dikenal rekannya sebagai sosok pekerja yang disiplin dan bertanggung jawab.

"Saya kalau sudah bekerja ya fokus dengan pekerjaan saya, itu prinsip saya," ujar Sandi saat ditemui IDN Times, Rabu (12/10/2022). 

1. Sempat bekerja sambil kuliah

Sandi Butarbutar sedang melakukan pengecekan alat di UPT Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Cimanggis. (IDNTimes/Dicky)

Bapak dua anak ini selama remaja tak ingin menyusahkan kedua orangtuanya, begitupun selama mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Selama masa kuliah, Sandi sempat bekerja sebagai pegawai honorer di supermarket dan TransJakarta.

"Waktu kerja di busway saya sebagai penyobek karcis penumpang yang akan naik," ucap dia.

Selama enam bulan, hasil pekerjaannya itu dipergunakannya untuk kuliah dan menghidupi kehidupannya. Seiring berjalannya waktu, Sandi kembali fokus untuk menuntaskan masa kuliahnya.

"Saya lulus kuliah D3 jurusan periklanan," terang Sandi. 

2. Melamar bekerja sebagai jurnalis infotainment

Sandi Butarbuar pegawai DPKP Kota Depok yang melaporkan dugaan korupsi pada dinasnya bekerja. (IDNTimes/Dicky)

Berbekal ijazah D3, Sandi mencoba melamar pekerjaan sebagai jurnalis di PH Indigo dan ditempatkan sebagai reporter Selebrita Pagi. Profesi sebagai jurnalis memang sudah mendarah daging dari orangtuanya yang merupakan pemburu berita di sebuah media.

"Dulu bapak saya jurnalis cetak dan sekarang sudah pensiun," kata Sandi.

Sandi bekerja sebagai reporter infotainment berjalan selama tujuh bulan. Lalu dia kemudian ingin mencoba tantangan baru. Sandi lantas melamar pekerjaan di DPKP Kota Depok pada Oktober 2015 dan hingga kini bertugas di satuan tersebut.

"Oktober 2015 sudah bergabung dan hingga saat ini masih bertugas," ujar Sandi.

3. Ancaman ingin dicelurit dilaporkan ke polisi

Sandi Butarbutar bersama tim pemadam usai melalukan pemadaman api yang membakar ruko di Jalan Raya Margonda, Kota Depok. (Istimewa)

Seiring proses, Sandi kemudian melihat ada ketidakadilan terhadap pegawai Damkar yang dilakukan oknum pada DPKP Kota Depok. Akhirnya Sandi berani melaporkan adanya dugaan korupsi pemotongan BPJS yang dilakukan oknum dan saat ini laporan tersebut sudah ditangani Pengadilan Tipikor Jawa Barat.

"Itu sudah masuk persidangan, tapi kalau kasus saya yang mau dicelurit itu berbeda, karena saya mendapat tantangan untuk berkelahi," ungkap Sandi.

Atas peristiwa tersebut, Sandi melaporkan atasannya yakni Kasubag TU UPT DPKP Tapos ke Polres Metro Depok dengan nomor laporan STPLP/B/2411/X/2022/SPKT/POLRESMETRODEPOK/POLDAMETROJAYA. Sandi melaporkan pimpinannya karena dugaan penganiayaan menggunakan senjata tajam berupa celurit.

"Sudah saya laporkan, dan kasus ini saya akan lanjutkan dan enggak mau berdamai," kata Sandi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendra Saputra
EditorRendra Saputra
Follow Us