ilustrasi malas berubah (unsplash.com/gaspar zaldo)
Persaingan yang begitu ketat di dunia kerja tentu berbanding terbalik dengan idealis yang dibangun di masa kuliah. Hal ini mengharuskan beberapa orang mau mempelajari disiplin ilmu lain di luar bidang studinya.
Jessaya Paullo (21), mahasiswa Arsitektur di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), mengakui pentingnya keluar dari zona nyaman untuk beradaptasi dengan dunia nyata.
"Jadi, kalau menurut saya sih sebenarnya tidak apa-apa untuk lulus dengan certain degree, lalu kerja di bidang yang kita sendiri gak invest in," ujar Paullo.
"Kalau menurut saya, banyak senior kita yang udah kerja gitu pun sudah memiliki tempat yang lumayan comfortable. Bahkan mereka itu mengatakan sebenarnya gak apa-apa kalau nanti itu kerja beda jurusan karena ada guru saya yang lulusnya dari Teknik Perikanan, cuma tiba-tiba kerja jadi guru. Nah, pas kerja jadi guru, tiba-tiba jadi salah satu representatif Cambridge di Indonesia," lanjut dia.
Hal senada disampaikan Christian Marcell Ozora (21), mahasiswa Manajemen di Universitas Komputer Indonesia. Dia menyoroti pentingnya kemauan dari mahasiswa tersebut dalam menghadapi dunia kerja.
"Itu menjadi PR buat mahasiswanya sendiri, gitu, untuk individu masing-masing si mahasiswanya ini untuk mencari apa minat mereka atau bagaimana mereka akan mencari pekerjaan atau mereka akan bekerja di bidang apa," ujar Chris.