Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersiap memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (28/2/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jokowi meminta agar kebijakan untuk belajar, bekerja, serta beribadah di rumah tidak dijadikan kesempatan pergi berlibur. Menurut dia, di beberapa tempat pariwisata justru semakin ramai setelah kebijakan tersebut dikeluarkan.
"Saya lihat satu minggu kemarin di Pantai Carita, di Puncak, lebih ramai dari biasanya, sehingga hal ini akan memunculkan sebuah keramaian yang berisiko memperluas penyebaran COVID-19," ujar Jokowi.
Dia lalu meminta kepada Tim Gugus Tugas COVID-19 agar memperketat area publik, seperti transportasi umum atau bandara.
"Saya minta diterapkan secara ketat menjaga jarak di area publik, termasuk dalam transportasi publik, di bandara, stasiun, pelabuhan, terminal bus, untuk cegah penularan," kata dia.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga jarak dimana pun berada. Seperti bekerja di kantor maupun di rumah.
"Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah betul-betul harus kita sampaikan terus. Sehingga betul-betul bisa dijalankan secara efektif di lapangan. Tetapi kita harus tahu juga bahwa yang bekerja di lapangan dan di kantor tetap saling menjaga jarak," ungkapnya.