Jakarta, IDN Times - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan segera digelar pada pertengahan tahun ini. Setahun kemudian, pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan presiden beserta wakilnya akan digelar pula.
Sehingga ini akan menjadi tahun politik, sekaligus menjadi tahun yang berat bagi penyelenggara pemilu, seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sebab sejumlah pelanggaran, mulai dari kampanye hitam hingga politik uang diprediksi akan marak terjadi.
Nah, untuk mengantisipasi hal ini, Bawaslu ternyata telah memiliki strategi khusus untuk mewujudkan Pilkada yang bersih dan berintegritas. "Kami telah menyusun strategi dalam menghadapi Pilkada. Masyarakat juga dapat ikut berpartisipasi," kata Ketua Bawaslu Abhan saat memberi sambutan dalam diskusi bertajuk 'Pencapaian 2017 dan Proyeksi 2018 Bawaslu' di Hotel Royal Kuningan, Kuningan, Jakarta Pusat, Kamis (25/1).