Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251116-WA0023.jpg
Kemenag gelar halaqah pesantren di UIN Mataram (dok. Kemenag)

Intinya sih...

  • UIN Mataram komitmen jadi pusat studi pesantren dan manuskrip

  • Tujuan pusat studi pesantren dibuat UIN Mataram

  • Kemenag dan UIN kerja sama kuatkan pendidikan pesantren

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) mengelar halaqah tentang pesantren di 14 Universitas Islam Negeri (UIN), salah satunya digelar di UIN Mataram. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyatakan pemerintah akan segera membentuk Direktorat Jenderal Pesantren, sebuah struktur baru yang telah disetujui Presiden Prabowo Subianto.

Pratikno menyatakan, kehadiran Ditjen Pesantren merupakan babak baru yang menunjukkan pengakuan negara terhadap peran penting pesantren dalam membentuk moral, keilmuan, dan kebangsaan. Dengan lebih dari 42 ribu pesantren dan 12,5 juta santri, kekuatan ini dianggap strategis untuk masa depan Indonesia.

Pratikno juga menyoroti tantangan seperti keamanan infrastruktur, literasi digital, dan kesiapan vokasional santri. Untuk itu, Ditjen Pesantren akan fokus pada empat program utama. yakni Pesantren Sehat dan Aman, peningkatan kompetensi vokasional santri, pemberdayaan kiai dan nyai, serta digitalisasi pesantren. Dia menegaskan, pemimpin Ditjen Pesantren harus memiliki "jiwa santri dan otak teknokrat", yaitu mampu menjaga tradisi sambil memimpin inovasi.

1. UIN Mataram komitmen jadi pusat studi pesantren dan manuskrip

Kemenag gelar halaqah pesantren di UIN Mataram (dok. Kemenag)

Dalam kesempatan itu, Rektor UIN Mataram, Masnun Tahir, menegaskan kampusnya berkomitmen menjadi pusat studi pesantren dan manuskrip. Menurutnya, pusat studi semacam ini penting untuk menjaga identitas keilmuan Nusantara.

"Ini momentum penting bagi UIN Mataram. Kampus harus hadir sebagai penjaga warisan ilmiah dan sekaligus penggerak inovasi pendidikan pesantren," ujar Masnun Tahir.

2. Tujuan pusat studi pesantren dibuat

Kemenag gelar halaqah pesantren di UIN Mataram (dok. Kemenag)

UIN Mataram mewujudkan komitmen ini dengan meresmikan Pusat Studi Naskah dan Pesantren (Pustunastren). Lembaga ini akan menjadi pusat riset manuskrip dan turats pesantren, bertugas menginventarisasi, mendigitalisasi, dan meneliti naskah-naskah klasik Lombok.

Dengan Pusat Studi Naskah dan Pesantren, UIN Mataram ingin menjadi pusat pengetahuan yang menghubungkan tradisi pesantren dengan pendidikan modern.

3. Kemenag dan UIN kerja sama kuatkan pendidikan pesantren

Kemenag gelar halaqah pesantren di UIN Mataram (dok. Kemenag)

Kegiatan halaqah ditutup dengan penegasan kolaborasi antara Kementerian Agama dan UIN Mataram untuk memperkuat mutu pendidikan, riset, serta pengabdian masyarakat berbasis pesantren. UIN Mataram disebut siap menjadi salah satu kampus PTKIN paling aktif dalam mengembangkan inovasi akademik yang berakar pada khazanah intelektual Nusantara.

Dengan langkah ini, UIN Mataram menempatkan diri di garis depan upaya nasional membangun pendidikan Islam yang inklusif, riset-driven, dan berdaya saing global, seraya tetap menjejak kuat pada tradisi dan identitas pesantren yang selama ratusan tahun menjadi penyangga peradaban Islam Indonesia.

Editorial Team