Baliho Ketua DPR Puan Maharani di Bogor. (IDN Times/Sunariyah)
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, baliho yang dipasang Puan dan Airlangga tak bisa menaikkan elektabilitas mereka. Baliho yang dipasang keduanya justru menuai cibiran karena dianggap menghamburkan uang saat masyarakat menjerit karena pandemik COVID-19.
"Secara uji empirik dari 2 nama yang paling banyak dibahas, dari Mba Puan dan Mas Airlangga, jumlah baliho dan billboard yang masif ternyata terbukti tidak berbalas dengan elektabilitas," ujar Yunarto dalam konferensi pers virtual, Kamis (12/8/2021).
Dia menduga, baliho yang dipasang Puan dan Airlangga tidak menyeluruh se-Indonesia. Sehingga masyarakat dalam survei tidak mengenalnya.
"Pertanyaannya kemudian adalah jangan-jangan ini ramainya hanya di beberapa, besar tapi tidak sampai masuk ke pelosok-pelosok," katanya.
Lebih lanjut, Yunato mengatakan, pemasangan spanduk, baliho hingga poster yang ditempel di rumah warga memang dapat meningkatkan pengenalan terhadap tokoh dalam baliho atau poster tersebut. Namun, biasanya ada juga hal negatif yang didapat.
"Misal kita temukan dalam beberapa riset daerah, poster yang ditempel di rumah itu akan meninggalkan efek menyebalkan di masyarakat karena akan meninggalkan efek kotor," katanya.
Berikut elektabilitas sejumlah tokoh dari hasil survei Charta Politika:
1. Ganjar Pranowo: 16,2 persen
2. Prabowo Subianto: 14,8 persen
3. Anies Baswedan: 14,6 persen
4. Ridwan Kamil: 5,4 persen
5. Sandiaga Uno: 4,6 persen
6. Agus harimurti Yudhoyono: 3,9 persen
7. Basuki Tjahaja Purnama: 3,3 persen
8. Tri Rismaharini: 3,1 persen
9. Susi Pudjiastuti: 2,9 persen
10. Khofifah Indar Parawansa: 2,8 persen
11. Ma'ruf Amin: 1,4 persen
12. Mahfud MD: 1,3 persen
13. Muhaimin Iskandar: 1,3 persen
14. Ustaz Abdul Somad: 1,2 persen
15. Sri Mulyani: 1,1 persen
16. Erick Thohir: 1,0 persen
17. Puan Maharani: 0,7 persen
18. Gatot Nurmantyo: 0,7 persen
19. Airlangga Hartanto: 0,7 persen
20. Nadiem Makarim: 0,6 persen