ilustrasi IPB (youtube.com/IPB TV)
Masih dalam rangka penjajakan kerja sama Transmigrasi Patriot, pada waktu bersamaan, Sekolah Pascasarjana (SPs) dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University menerima audiensi dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (PEMT) Kementrans.
Pertemuan berfokus pada pelaksanaan program strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di kawasan transmigrasi melalui pemberian beasiswa jenjang S2 dan S3, serta pengiriman Tim Ekspedisi Patriot untuk riset dan pemberdayaan masyarakat secara langsung di lapangan.
“IPB University menyambut baik peluang kolaborasi ini dan siap berperan aktif sebagai mitra strategis dalam mencetak generasi muda unggul yang berdedikasi membangun kawasan transmigrasi yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan,” ujar Wakil Dekan SPs bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof Yusli Wardiatno.
Dalam pertemuan ini juga dibahas skema kerja sama tripartit antara Kementrans, perguruan tinggi induk seperti IPB University, dan perguruan tinggi lokal, khususnya dalam pelaksanaan perkuliahan hybrid serta integrasi program dengan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.
Program Transmigrasi Patriot dirancang untuk dilaksanakan di sepuluh kawasan transmigrasi prioritas, yakni Kawasan Transmigrasi (KT) Barelang (Batam, Kepulauan Riau), KT Salor (Merauke, Papua Selatan), KT Senggi (Keerom, Papua), KT Melolo (Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur), dan KT Lamunti-Dadahup (Kapuas, Kalimantan Tengah).
Kemudian, KT Telang (Banyuasin, Sumatera Selatan), KT Tubbi Taramanu (Polewali Mandar, Sulawesi Barat), KT Mesuji (Lampung), KT Maloy Kaliorang (Kutai Timur, Kalimantan Timur), dan KT Pulau Morotai (Maluku Utara).