Mentrans ke Warga Rempang: Transmigrasi Lokal Beda dengan Relokasi

- Menteri Transmigrasi menegaskan program transmigrasi lokal bersifat sukarela, tidak memaksa warga.
- Warga Rempang awalnya menolak kedatangan Mentrans, namun kemudian menerima dengan membentangkan spanduk penolakan.
- Pemerintah akan fokus pada pendidikan dan kesehatan warga transmigran di kawasan Transmigrasi Barelang.
Jakarta, IDN Times - Menteri Transmigrasi (Msntrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan, pemerintah tidak akan ada pemaksaan dalam program transmigrasi lokal. Menurut Iftitah, konsep transmigrasi lokal bersifat sukarela sehingga akan berbeda dengan relokasi.
Iftitah juga menjamin bila pemerintah melanggar janjinya sendiri, ia bisa masuk penjara. Adapun, pemerintah saat ini tengah mencanangkan untuk menjadikan Rempang sebagai kawasan Transmigrasi.
Hal tersebut ditegaskan Iftitah Sulaiman saat mengunjungi warga kampung Sembalung, Rempang, Kota Batam, Minggu (30/3/2025).
"Berbeda dengan relokasi, program transmigrasi lokal bersifat sukarela. Saya jamin. Jika dilanggar, saya bisa masuk penjara," kata Iftitah.
1. Kehadiran Mentrans sempat ditolak warga

Kedatangan Mentrans Iftitah dan rombongan Kementerian Transmigrasi (Kementrans) sempat mendapatkan penolakan dari warga setempat. Warga hendak menyelenggarakan orasi menolak program transmigrasi lokal.
Akan tetapi warga kemudian bisa menerima Mentrans dan rombongan, meskipun tetap membentangkan spanduk-spanduk penolakan.
Melihat warga berdiri di pinggir jalan sambil membawa spanduk penolakan itu, Mentrans yang didampingi Walikota/Kepala BP Batam Amsakar Ahmad dan Wakil Walikota Li Chandra langsung turun dari bis dan menyalami warga satu persatu, termasuk anak-anak yang ikut membawa poster. Dialog dengan warga dimulai setelah Mentrans, yang didampingi Walikota Batam ikut sholat Ashar berjamaah bersama warga.
Iftitah berkali-kali menekankan komitmen pemerintah untuk menyejahterakan rakyat, serta transmigrasi lokal yang bersifat sukarela. Ia menegaskan kehadirannya di depan warga Sembalung bukan untuk memaksa.
"Saya hadir di sini sebagai kewajiban untuk menjelaskan, bukan memaksa. Tapi jika ada yang ingin pindah secara sukarela, saya wajib memfasilitasi," kata politikus Partai Demokrat itu.
Dialog antara Mentrans Iftitah bersama warga Sembalung berlangsung terbuka dan hangat. Warga diberi kesempatan untuk bertanya dan mengungkapkan aspirasi masing-masing.
"Pada dasarnya kami tidak menolak program pembangunan pemerintah, tapi mohon jangan sampai mengganggu ruang hidup kami," kata Sukri, salah satu warga setempat dalam dialog tersebut.
2. Mentrans janji pendidikan akan diprioritaskan

Sebelumnya, Iftitah berjanji pendidikan dan kesehatan warga akan menjadi perhatian utama di kawasan Transmigrasi Barelang. Iftitah mengatakan, pihaknya akan menyiapkan beasiswa bagi anak-anak transmigran supaya bisa menempuh pendidikan tinggi di perguruan tinggi di Indonesia.
"Kita menyiapkan beasiswa bagi anak-anak transmigran agar mereka bisa kuliah di kampus-kampus ternama, seperti ITB, IPB, UGM, tapi mereka tidak perlu jauh-jauh pergi ke sana," kata Iftitah dalam keterangan resmi di Jakarta.
Iftitah mengaku telah menemui rektor ITB, IPB, dan UGM untuk membahas kerja sama pendidikan di kawasan Transmigrasi. Ia menegaskan, kawasan Batam, Rempang dan Galang merupakan masa depan Indonesia.
"Saya sudah ketemu rektor masing-masing, nanti kita kembangkan pola pembelajaran yang memungkinkan mereka kuliah di kawasan transmigrasi," kata Iftitah.
Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Amsakar Ahmad menambahkan, pihaknya akan membangun fasilitas pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA pada tahun ini.
Amsakar juga berjanji akan meninjau peraturan yang diteken pemrintahan sebelumnya terkait potongan dana ganti rugi untuk rumah warga Rempang.
Diketahui, Konflik Rempang pecah saat pemerintah membangun proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco Park. Amnesty Internasional Indonesia menilai aparat penegak hukum dan pemerintah gagal mencegah kekerasan yang terus terjadi di Pulau Rempang.
3. Kementrans jadikan Rempang kawasan Transmigrasi prioritas

Diketahui, Kementrans akan menjadikan Rempang sebagai kawasan prioritas untuk program transmigrasi. Menurut dia, Rempang merupakan daerah yang kaya sumber daya alam (SDA).
Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Rempang adalah pasir Silika yang dapat dimanfaatkan untuk solar panel dan semikonduktor sebagai bahan baku cip buat ponsel serta komputer.
Politikus Partai Demokrat itu menilai, Rempang, Batam, dan Galang, merupakan etalase Indonesia. Ia mengatakan, Indonesia sudah bertahun-tahun menunggu Batam menjadi kota maju.
Dia mengungkapkan, Batam, Rempang, dan Galang, sudah diusulkan sebagai kawasan transmigrasi, dengan luas lahan mencapai 78.474 hektare.
"Bagi kami, Batam, Rempang, dan Galang adalah etalase Indonesia. Kita sudah bertahun-tahun menunggu Batam melaju pesat. Tapi kita masih melihat Batam 60 tahun tertinggal dari Singapura," kata dia.