Ajang sport tourism tahunan Bank Mandiri bertajuk Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2024 berhasil mencetak juara baru. (Dok. Mandiri)
Salah satu langkah nyata perusahaan adalah lewat pengelolaan sampah secara berkelanjutan pada Mandiri Jogja Marathon 2025. Dalam ajang tahunan yang berlangsung pada 21-22 Juni lalu, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Waste4Change berhasil mengelola 5.484 kilogram (kg) sampah yang timbul pada acara tersebut secara optimal.
Komposisi sampah paling dominan meliputi, plastik sebanyak 1.696 kg, sampah organik 1.349 kg, dan 1.307 kg sampah kertas. Hasilnya, bank berlogo pita emas ini berhasil memfasilitasi daur ulang 55,78 persen sampah ke mitra daur ulang yang diolah menjadi produk daur ulang baru. Lalu 26,47 persen sampah diolah menjadi kompos dan digunakan untuk pembiakan larva BSF (sebagai pakan ternak), dan 17,76 persen lainnya diproses menjadi bahan bakar alternatif.
Dengan begitu, Bank Mandiri berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 6.173 kg CO₂ ekuivalen per bulan. Angka tersebut setara dengan menanam dan menumbuhkan 102 bibit pohon jenis konifer selama 10 tahun, serta menghindari emisi dari 36 km jarak tempuh mobil diesel dan 54 km jarak tempuh sepeda motor.
Tidak hanya fokus pada pengelolaan sampah, upaya ini juga menyasar aspek edukasi. Sebanyak 233 peserta berhasil dijangkau melalui berbagai media edukasi seperti poster, kuis interaktif, dan permainan memilah sampah. Pesan utamanya adalah tentang kondisi krisis sampah di Indonesia, pentingnya prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta cara memilah sampah sejak dari sumbernya.
“Isu lingkungan, khususnya pengelolaan sampah, adalah tantangan nyata yang membutuhkan aksi konkret dan berkelanjutan. Melalui inisiatif ini, Bank Mandiri ingin membuktikan bahwa kami tak hanya hadir dalam aspek ekonomi, tapi juga turut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Ashidiq.