Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kabag Penum Ropenmas Divisi Humas Polri, Kombes Pol Gatot Repli Handoko. (dok. Humas Polri)
Kabag Penum Ropenmas Divisi Humas Polri, Kombes Pol Gatot Repli Handoko. (dok. Humas Polri)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri masih melakukan penyelidikan dugaan penipuan dengan robot trading Fahrenheit. Dalam perkara ini, korban melaporkan sang pemilik, Hendry Susanto.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Gatot Repli Handoko, mengatakan laporan kasus ini telah diterima sejak 14 Februari 2022.

“Laporan sudah diterima pada 14 Februari 2022, terlapor Hendry Susanto, kini masih lidik,” ujar Gatot kepada IDN Times, Minggu (13/3/2022).

1. Polisi masih menaksir kerugian member Fahrenheit

Pemilik robot trading Fahrenheit, Hendry Susanto (Dok. Istimewa)

Gatot menjelaskan, saat ini penyidik masih memeriksa beberapa saksi, termasuk korban, untuk mengumpulkan barang bukti. Terkait kerugian yang dikabarkan mencapai Rp5 triliun, polisi juga masih menyelidiki.

“Kita masih lidik, terkait kerugian kita belum bisa memastikan,” ujarnya.

2. Ahmad Sahroni sebut total kerugian mencapai Rp5 triliun

Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni (Dok. ANTARA News)

Sebelumnya, Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni mengunggah informasi yang menyebut dugaan total kerugian anggota Fahrenheit mencapai Rp5 triliun.

“Ada lagi yang lebih sadis. Entah bener entah enggak (apa bener sampe 5 t) wassalam ini kalau sampai bener,” tulis Sahroni di akun Instagramnya, @ahmadsahroni88, Minggu (13/3/2022).

Dalam tangkapan layar yang ia unggah menjelaskan, aksi tipu-tipu melalui robot trading Fahrenheit ini dilakukan sang pemilik, Hendry Susanto. Kerugian member ini diperkirakan melebihi kerugian yang dialami korban Indra Kenz dan Doni Salmanan.

“Wanted! Penipu lewat robot trading Fahrenheit senilai Rp5 triliun+,” tulis tangkapan layar Sahroni.

3. Member Fahrenheit 'dibantai' Rp45 juta dalam semalam

Daftar harga paket Fahrenheit (Dok.Nivek)

Salah satu korban Fahrenheit, Robby, mengaku dirinya mengalami kerugian mencapai Rp49,5 juta. Kejadian ini bermula ketika ia tidak bisa melakukan withdraw (WD) sejak Januari 2022, saat itu Hendry menjanjikan WD bisa dilakukan kembali pada 7 Maret 2022.

Namun, pada malam harinya, Fahrenheit sengaja melakukan margin call (MC), sehingga membuat uang deposit dan keuntungan para nasabah lenyap dalam waktu semalam.

“Uang saya Rp45 juta di deposit modal, dan beli robot trading Rp4,5 juta lenyap gitu aja dalam dua jam. Seharusnya kan kalau robot alami minus, otomatis stop. Ini enggak,” ujar Robby kepada IDN Times.

Akibat peristiwa ini, ribuan member Fahrenheit yang diwakili tiga member telah melaporkan Hendry Susanto ke Bareskrim Polri. Sebagian dari korban juga telah dimintai keterangan, dan akan berlanjut pada Senin (14/3/2022).

“Senin kami kembali ke Bareskrim untuk menambahkan bukti-bukti dan pemeriksaan saksi,” ujar Robby.

Editorial Team