ilustrasi penelitian, riset, audit (IDN Times/Aditya Pratama)
Meski tak memerinci mengenai sains, AMIN secara tegas menyebut tiga kali kata sains dalam dokumen visi, misi, dan program yang ditawarkan. Selain itu, kata kunci teknologi juga disebut sebanyak 40 kali.
Dalam misinya yang pertama, "Memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui kemandirian pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air", AMIN memastikan akan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian dengan pengembangan teknologi terbaru. Anies-Muhaimin menyebut akan mengefektifkan peran penyuluh agar para petani bekerja dengan teknologi.
AMIN memastikan akan melibatkan pendekatan teknologi terbaru dalam mengupayakan ketahanan energi.
Kemudian dalam misinya yang kedua, AMIN akan melibatkan teknologi dalam hilirisasi, industrial, infrastruktur, jaringan logistik, ekonomi maritim. AMIN juga menyebut akan membuat program ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, salah satu dengan menyediakan infrastruktur pendorong munculnya kewirausahaan berbasis teknologi di kampus-kampus meliputi aspek regulasi, kepakaran, jaringan teknologi informasi, pasar, dan pendanaan.
Pada misinya yang kedua, AMIN menjelaskan, mendorong solusi lingkungan terkait polusi udara, air, dan sampah dengan melibatkan teknologi.
Semetara dalam misi ketiga dan empat, AMIN tak menjabarkan soal teknologi. Dalam misi yang kelima, AMIN menuturkan akan mengefisienkan rujukan dengan dukungan teknologi informasi untuk mempersingkat alur rujukan dan mempermudah pengambilan obat. Pemanfaat teknologi juga akan diterapkan untuk menunjang kesejahteraan guru dan tenaga kesehatan.
Lalu selanjutnya, dalam agenda misi ketujuh, teknologi akan dilibatkan dalam diplomasi ekonomi dengan dunia internasional. AMIN akan mengintensifikasi kerja sama dengan perguruan tinggi dari negara yang maju dibidang teknologi.
Selain itu, mereka menawarkan adanya peningkatan inovasi, produksi, dan teknologi pertahanan melalui transfer teknologi, akuisisi alutsista berteknologi tinggi, serta memperkuat industri pertahanan dalam negeri. AMIN akan mengembangkan teknologi pertahanan antariksa bekerja sama dengan sejumlah institusi melalui pengembangan satelit komunikasi, navigasi, pengindraan jarak jauh, serta intelijen pengawasan.
Terakhir, pada misi kedelapan, teknologi akan dipakai untuk pelayanan birokrasi yang profesional, termasuk meningkatkan kinerja Polri.