Diskusi daring Managing Megaprojects, Rabu (28/7/2021). (Dok. PLN)
Darmawan juga menegaskan tentunya PLN harus tetap mempertimbangkan kondisi supply and demand agar kondisi oversupply yang saat ini terjadi dapat membaik. Karena dengan kondisi saat ini, keuangan PLN cukup terbebani karena masih harus membayar listrik dari pihak ketiga yang hanya diutilisasi sebagian.
"Pemerintah menetapkan bahwa PLN harus membayar semua listrik yang dihasilkan oleh pihak ketiga. Oleh karena itu, saat ini PLN harus cermat dalam menghitung dan mengalokasikan pasokan listrik agar tidak memberikan dampak yang jauh lebih buruk bagi keuangan," terang Darmawan.
Sementara itu, Founding Director of The University of Oxford's program on Sustainable Capital-Intensive Industries, Atif Ansar, pada kesempatan yang sama di acara tersebut mengingatkan tiga faktor yang berpotensi memicu kegagalan megaproyek.
Faktor pertama ialah pelaku proyek terlampau optimistis dan tidak melihat adanya kerikil yang menghambat keberlangsungan proyek tersebut. Faktor kedua, dalam membuat rancangan induk megaproyek, inisiator akan mengerek nilainya supaya dapat lebih mudah mendapatkan fasilitas keuangan.
Dalam hal ini, tidak sedikit inisiator megaproyek terlalu besar menggelembungkan nilainya tanpa melihat faktor risiko yang menyertainya.
"Faktor terakhir adalah kompleksitas. Tidak sedikit inisiator proyek membuat perbandingan secara linear, padahal dalam praktiknya dalam membangun sebuah megaproyek banyak faktor yang harus dihitung secara paralel," jelas Atif.