Begini Persiapan PLN Dukung Pencapaian Nol Emisi Karbon pada 2060

Jakarta, IDN Times - Guna mendukung komitmen pencapaian nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060, PT PLN (Persero) akan meningkatkan investasi yang diarahkan kepada pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa PLN akan lebih fokus pada pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Saat ini, PLN tengah mendorong transisi energi dan dekarbonisasi dengan strategi bertahap guna mencapai target nol emisi karbon pada 2060.
"PLN akan mulai memensiunkan generasi pertama PLTU (subcritical) pada 2030 dan dilanjutkan pada tahun berikutnya sehingga pada 2060 seluruh PLTU digantikan pembangkit berbasis EBT,” ujar Darmawan dalam dalam diskusi daring Managing Megaprojects, Rabu (28/7/2021).
1. PLN berkomitmen terus meningkatkan bauran EBT
Maka dari itu, dalam tahun-tahun mendatang akan banyak megaproyek PLN untuk membangun pembangkit EBT mulai bermunculan. Meskipun saat ini kondisi ketenagalistrikan nasional tengah kelebihan pasokan, PLN berkomitmen akan terus meningkatkan bauran EBT sesuai dengan target yang dicanangkan.
"Dengan asumsi pertumbuhan konsumsi listrik 4,6 persen, maka kebutuhan kelistrikan pada 2060 sebesar 1.800 TWh. Berarti akan ada penambahan kapasitas pada 2060 sebesar 1.500 TWh atau lima kali lipat dari kapasitas listrik di tahun ini sebesar 300 TWh," ungkap Darmawan.
Melihat kondisi tersebut, direncanakan penambahan kapasitas pembangkit untuk menutup selisih kebutuhan dan pasokan listrik akan didominasi dengan EBT. Namun, bukan berarti PLN akan membangun pembangkit baru dan menutup pembangkit lama.
Beberapa dari pembangkit yang sudah berjalan akan program co-firing, memasifkan penggunaan kendaraan listrik, mengonversi pembangkit listrik primer tenaga diesel dan batu bara dengan pembangkit EBT secara bertahap, dan yang lainnya.