Bantul, IDN Times - Warga di kawasan bencana tanah longsor di Panjimatan, Pedukuhan Kedung Buweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta mengaku bencana longsor yang menimpa kampungnya tidak terjadi sekali saja, namun pernah terjadi pada November 2018 saat badai Cempaka berlangsung.
Bencana Tanah Longsor di Bantul, 7 KK Harus Diungsikan

1. Warga sadar tinggal di zona merah bencana tanah longsor
Warga yang berada di zona merah ini mengaku semakin khawatir karena adanya bangunan baru, yaitu calon makam Sri Sultan HB X.
"Kami sebelumnya memang sudah diperingatkan oleh petugas BPBD agar lebih berhati-hati dengan adanya potensi bencana tanah longsor," kata Mohammad Aris (37), mantan Ketua RT 02, Pedukuhan Kedung Buweng, Selasa (19/3).
2. 7 KK harus segera mengungsi
Hingga saat ini, sudah ada 5 dari 7 KK telah mengungsi karena rumah mereka berada di jalur longsor.
"Mereka ngungsi ke rumah saudaranya yang lebih aman," tutur Aris.
Meski demikian, Aris yang sudah 17 tahun lebih tinggal di sana, bersama dengan 1 saudaranya, belum juga mengungsi.
3. Warga minta pemerintah memberi tempat relokasi
Dony Pradita Setiawan, salah satu warga yang sudah mengungsi, mengaku tak begitu resah dengan bencana tanah longsor sebelum ada bangunan baru calon makam Sri Sultan HB X.
"Saat dibangun kan sempat bermasalah dengan konstruksinya. Sisa tanah bekas galian untuk pembangunan makam juga dibuang begitu saja di sisi selatan bangunan. Sisa tanah ini juga yang ikut terbawa longsor," ungkap dia.
Masih menurut Dony, yang harus dipikirkan ke depan adalah relokasi warga yang terdampak bencana tanah longsor.
"Ada 5 rumah yang dihuni 7 KK yang harus direlokasi dan kita berharap pada pemerintah karena keluarga saya sudah trauma dengan tanah longsor. Keluarga saya sudah 2 kali mengalami bencana tanah longsor," cerita Dony.
4. BPBD sudah mengingatkan warga di zona merah bencana tanah longsor agar lebih waspada
Dwi Daryanto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul mengatakan, saat ini ada 2000 jiwa yang berada di zona merah tanah longsor, termasuk di Pedukuhan Kedung Buweng, karena tanahnya adalah tanah liat dan berpasir.
"Di Desa Wukirsari, banyak warga yang masuk zona merah bahaya bencana tanah longsor. Kita selalu mengingatkan warga untuk lebih waspada," kata Dwi.
Terkait dengan keberadaan bangunan calon makam Sri Sultan HB X yang diresahkan warga, Dwi mengaku pihaknya belum melakukan kajian soal itu.