Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa agar aparat militer yang bakal ikut mengamankan aksi demo 11 April 2022 tidak bersikap represif. Hal itu disampaikan LaNyalla ketika disambangi Andika di Rumah Dinas Ketua DPD, Sabtu (9/4/2022).
Menurut LaNyalla, aksi demo tidak hanya akan terjadi di Jakarta saja. Aksi serupa juga akan terjadi di sejumlah daerah di tanah air. Demonstrasi yang menuntut agar Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan penolakan untuk maju lagi di pemilu 2024, kata LaNyalla, merupakan bagian dari proses demokrasi.
Di dalam pertemuan itu, Andika mengaku sepakat dengan pernyataan LaNyalla agar aparat keamanan tidak represif dalam menghadapi aksi mahasiswa.
"Kami berterima kasih sudah diingatkan oleh Ketua DPD. Memang pasukan kami sudah di-BKO (Bawah Kendali Operasi) ke Polda dan Polres untuk mengantisipasi aksi. Tetapi, kami tegaskan kepada seluruh jajaran TNI agar tetap disiplin dan bersikap sesuai tugas pokok serta kewenangannya," kata Andika seperti dikutip dari keterangan tertulis DPD pada hari ini.
Namun, mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD) itu juga meminta kepada mahasiswa agar tidak merusak fasilitas umum dan infrastruktur yang ada.
"Karena bila itu yang terjadi, kita semua yang rugi. Suara rakyat pasti didengar oleh pemerintah, termasuk suara dari Pak Ketua DPD RI yang merupakan tokoh di negeri ini," ujar dia.
Berapa banyak personel keamanan yang dikerahkan oleh Polri untuk mengantisipasi aksi demo pada 11 April 2022?