Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
01KBKK0SNJDA726F5KCT59YP9V.png
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menegaskan kolaborasi dunia usaha melalui KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) menjadi faktor strategis dalam percepatan Pembangunan SPPG. (Dok. BGN)

Intinya sih...

  • 16.503 SPPG telah beroperasi di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan.

  • BGN menargetkan 24.700 SPPG beroperasi hingga akhir Desember, termasuk 4.700 di daerah terpencil.

  • Kolaborasi BGN dengan KADIN memberikan energi baru untuk memperkuat layanan gizi nasional.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menegaskan kolaborasi dunia usaha melalui KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) menjadi faktor strategis dalam percepatan Pembangunan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).

Hal itu Ia sampaikan saat menjadi keynote speaker dalam Rapat Pimpinan Nasional KADIN di Jakarta pada Senin, (01/12).

1. Sebanyak 16.503 SPPG telah beroperasi

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menegaskan kolaborasi dunia usaha melalui KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) menjadi faktor strategis dalam percepatan Pembangunan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). (Dok. BGN)

Hingga hari ini, BGN mencatat 16.503 SPPG telah beroperasi di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan. Selain itu, terdapat 14.740 calon SPPG mitra yang memasuki tahap finalisasi. Seiring perkembangan tersebut, portal pendaftaran mitra resmi ditutup karena total kebutuhan telah terpenuhi.

“Kontribusi KADIN sangat luar biasa. Banyak anggota KADIN yang turun tangan ikut mengelola SPPG, memberikan energi baru untuk memperkuat layanan gizi nasional. Saya menyebut semua mitra BGN sebagai pejuang merah putih,” ujar Dadan.

2. BGN menargetkan 24.700 SPPG beroperasi

sosok sederhana bernama Pak Asdar, petugas distribusi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Resetlemen Pulau Osi, Seram Bagian Barat. (Dok. BGN)

Sampai akhir Desember, BGN menargetkan 24.700 SPPG beroperasi, termasuk 4.700 di daerah terpencil. Target tersebut diperkirakan mampu menjangkau 60 juta penerima manfaat, mendekati sasaran nasional sebesar 82,9 juta jiwa.

Menurut Dadan, pencapaian Program MBG sangat produktif dan masif dalam melayani penerima manfaat. “Brazil butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat. Indonesia telah melayani 47 juta dalam 11 bulan. Ini bukti transformasi besar yang kita capai bersama,” ucapnya.

3. Kolaborasi BGN

Ilustrasi kolaborasi dari kumpulan tangan (pexels.com/fauxels)

Pencapaian tersebut tentunya tidak lepas dari kolaborasi BGN dengan berbagai sektor, termasuk KADIN yang banyak berpartisipasi dalam menyukseskan penyelenggaraan Program MBG.

Sebagai bentuk penguatan di tahun 2026, BGN menyiapkan skema alokasi dana operasional melalui virtual account senilai Rp900 miliar per hari, dengan 85 persen untuk pembelian bahan baku pangan lokal. Sistem ini memastikan tidak ada saldo kosong dan menjamin keberlanjutan dengan laporan keuangan yang dilampirkan setiap bulan. (WEB)

Editorial Team