Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
01KBKN57GK5FF31KTGHGC02753.png
Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan layanan pemenuhan gizi bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera Utara (Sumut) tetap berjalan optimal. (dok. BGN)

Intinya sih...

  • Sebanyak 179 SPPG tersebar di 12 kabupaten/kota Sumut, dengan total penerima manfaat 501.945 jiwa.

  • BGN siapkan langkah percepatan distribusi bantuan gizi melalui optimalisasi SPPG terdekat dan skema distribusi alternatif.

  • Pentingnya sinergi berbagai pihak dalam memastikan layanan pemenuhan gizi tidak terputus selama masa darurat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times — Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan layanan pemenuhan gizi bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera Utara (Sumut) tetap berjalan optimal meskipun sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengalami gangguan operasional akibat kondisi bencana di beberapa wilayah.

1. Sebanyak 179 SPPG tersebar di Sumatera Utara

Ilustrasi relawan SPPG pada program Makan Bergizi Gratis ( ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Secara keseluruhan, terdapat 179 SPPG yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Sumut. yang memberikan layanan pemenuhan gizi bagi masyarakat terdampak, dengan total penerima manfaat mencapai 501.945 jiwa.

Dari jumlah tersebut, 12 SPPG tercatat tidak beroperasi karena terdampak bencana. SPPG yang tak operasional berada di beberapa wilayah, yaitu enam SPPG di Kota Medan, satu SPPG di Kabupaten Langkat, dan lima SPPG di Kota Sibolga.

2. BGN siapkan langkah percepatan distribusi

BGN terus berupaya memulihkan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh. (dok. BGN)

Kepala Regional BGN Sumatera Utara, Agung Kurniawan, menegaskan bahwa pihaknya telah mengaktifkan langkah-langkah percepatan dan penyesuaian distribusi agar pemenuhan gizi kepada warga tetap berjalan tanpa hambatan.

“Meskipun ada 12 SPPG yang terhenti akibat bencana, kami memastikan distribusi bantuan gizi tetap berjalan melalui optimalisasi SPPG terdekat dan skema distribusi alternatif. Tidak boleh ada masyarakat terdampak bencana yang terhenti pemenuhan gizinya,” ujar Agung Kurniawan di Medan.

Agung menjelaskan bahwa gangguan operasional ini umumnya disebabkan oleh akses jalan yang terputus, hambatan distribusi bahan baku, serta kerusakan fasilitas akibat kondisi cuaca ekstrem. Tim BGN di lapangan kini tengah melakukan asesmen menyeluruh untuk mempercepat pemulihan setiap SPPG yang terdampak.

3. Sinergi untuk pemenuhan gizi

Dapur SPPG Kelapa Lima Kota Kupang. (IDN Times/Putra Bali Mula)

Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam memastikan pelayanan pemenuhan gizi tidak terputus selama masa darurat.

“Kami mengapresiasi dukungan pemerintah daerah, relawan, dan para mitra. BGN berkomitmen memastikan layanan gizi bagi masyarakat terdampak bencana tetap tersedia. Ini adalah wujud hadirnya negara dalam situasi krisis,” tegas Hida di Jakarta, Rabu (3/12).

BGN juga tengah menyiapkan langkah pemulihan jangka pendek hingga jangka panjang untuk memastikan seluruh SPPG dapat kembali beroperasi normal seiring membaiknya kondisi di lapangan. (WEB)

Editorial Team