Kriteria istri idaman menurut saya adalah dia harus berpenampilan menarik, baik hati, seiman, ngobrolnya nyambung, bisa ngurus anak-anak, bisa ngurus keuangan keluarga, bisa akrab dengan mertua, pintar, dan seterusnya yang kalau dilanjutkan list ini tidak akan ada habisnya.
Tanya laki-laki manapun di dunia, pasti jawabannya mirip-mirip deh. Karena itu semua, meski agak muluk dan ngalah-ngalahin kriteria calon gubernur, memang yang secara wajar dicari oleh orang yang cari istri.
Syarat-syarat itu ibaratnya “syarat administratif” deh, yang kalau tidak terpenuhi bisa aja kandidat itu langsung dicoret dari pertimbangan (tergantung orangnya sih). Lebih dari itu pasti setiap orang punya kriteria khasnya masing-masing yang pasti dipengaruhi oleh keadaan si pencari istri itu.
Kalau saya pribadi, yang sekarang memang sedang mencari pasangan sambil meniti karier dan kehidupan, punya satu karakter yang sangat amat saya mau ada pada istri saya kelak, yaitu:
Bisa diajak berjuang.
No, saya tidak cari yang bisa diajak bersusah-susah kok, karena saya optimis akan bisa kasih dia semua yang bikin hidupnya jauh dari kata susah (amin!!).
Bisa diajak berjuang di sini artinya, kalau ada orang yang mencari suami yang sudah super kaya dan punya usaha di mana-mana sejak usia muda, itu tandanya dia enggak mau berjuang. Penginnya langsung hidup enak aja. Saya enggak menyalahkan kok, tapi ya bukan tipe saya aja.
Selain bukan tipe saya, saya pun tahu diri karena saya masih merintis semuanya sekarang dan masih belum mencapai taraf seperti yang mereka mau. Nama belakang saya pun cuma “Aditya” bukan “Gates” atau “Hilton”, sehingga saya tidak memiliki privilege untuk mendapat yang saya mau tanpa perlu berjuang.
Saya maunya dia yang waktu saya masih merintis usaha dan harus ngirit ya enggak ngeluh tapi justru kasih dukungan dan semangat. Dia yang ketika tahu saya nyaris putus asa akan ada di samping saya dan ngajak untuk sama-sama kasih pandangan arogan ke masalah yang ada. Dia yang ketika saya akhirnya sukses, tidak berpuas diri dan terus dorong saya untuk terus jadi lebih baik. Itu yang saya cari!!
Tapi yakinlah tidak ada perjuangan yang sia-sia, bagi siapapun calon saya nanti, yang rela berjuang sama-sama ketika mungkin banyak temannya yang “beruntung” dapat orang yang bisa provide hal-hal fancy tanpa harus berjuang, i will give you my world. Kalau saya berjuang dan saya punya Rp 500, ya saya akan pakai Rp 500 itu untuk bahagiain kamu. Simple kan?
Saya suka banget sama ungkapan ini :
I gave you $10, he gave you $20.
You felt that he was better just because he gave you more.
But he had $200, and all I had was $10.