Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Kepala Divisi Produksi Farmasi Hikmat Alitamsar (kiri) meninjau fasilitas produksi gedung 43 yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi vaksin COVID-19, di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). ANTARA FOTO/dok PT Bio Farma
Sementara itu Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan bahwa Bio Farma sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengembangan teknologi mRNA ini, seperti pembangunan fasilitas produksi untuk pembuatan mRNA skala Pilot dan skala komersial terbatas (gedung 34), serta menyiapkan sumber daya manusia.
“Insya Allah kepercayaan ini akan kami manfaatkan untuk mendukung kemandirian bangsa dalam membuat vaksin dengan teknologi terbaru secara mandiri,” ungkap Honesti.
Sebelumnya, Bio Farma sendiri sudah mencari partner pengembangan melalui penjajakan kerja sama dengan University of Manchester untuk penguasaan seed mRNA. Dengan begitu, Honesty berujar bahwa pihaknya sudah memiliki dasar dari teknologi mRNA. Honesti juga mengatakan bahwa sesuai dengan program Transfer of Technology, Bio Farma akan belajar terlebih dahulu mengenai pembuatan vaksin COVID-19 dengan teknologi tersebut.
“Kami akan belajar menguasai platform teknologi mRNA ini, untuk jenis vaksin selain COVID-19 (beyond COVID-19), dan untuk persiapan manakala terjadi pandemik, karena mRNA merupakan teknologi rapid response dalam pengembangan dan produksi vaksin (plug and play). Selain untuk pembuatan vaksin, teknologi mRNA ini bisa juga digunakan untuk pembuatan produk terapeutik, seperti obat kanker dan lain-lain,” tutup Honesti. (WEB)