Jakarta, IDN Times - Sebelum proklamasi kemerdekaan RI terwujud, sempat terjadi ketegangan kala Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu dan meninggalkan Indonesia dalam status quo. Kabar ini membuat para golongan muda mendesak agar proklamasi digelar secepat-cepatnya demi memanfaatkan kesempatan emas. Namun, golongan tua menentang tindakan ini dan memilih agar tidak gegabah dan berakibat fatal.
Ketegangan antardua golongan itu tidak terhindari dalam proses perjuangan kemerdekaan. Proses penculikan tokoh penting, Soekarno dan Moh Hatta pun terjadi dan suasana semakin memanas. Pihak golongan muda terus mendesak sedangkan golongan tua berkukuh menunggu kepastian.
Di tengah ketegangan itulah, Achmad Soebardjo yang menjadi penengah. Dia lalu memberi saran untuk segera menjemput dua tokoh penting yakni Soekarno dan Moh Hatta terlebih dahulu agar proklamasi bisa dilaksanakan. Dia bahkan menjadikan nyawanya sebagai jaminan kepada golongan yang mendesak, bilamana proklamasi gagal dilaksanakan pada 17 Agustus 1945.
Seperti apa biografi Achmad Soebardjo, sang menteri luar negeri pertama Indonesia? Berikut IDN Times telah menghimpun dari berbagai sumber: