Agam, IDN Times - Balai Resor Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Kabupaten Agam, Sumatera Utara, menambah 15 ekor anggota keluarga baru, Rabu (15/4). Kelima belas buaya itu merupakan buaya muara, atau buaya bekatak (Crocodylus porosus).
Menurut Kepala BKSDA Agam, Ade Putra, induk buaya bersarang dan menetaskan telur di kawasan hutan mangrove Nagari Tiku V Jorong. Mereka memonitor buaya dan telur itu sejak awal.
"Kami perkirakan sektiar 15 dari 50-an telur sudah menetas di sarang. Sisanya belum bisa dipastikan. Kami sudah memonitornya sampai kemarin," kata Ade.
Sesuai namanya, buaya muara yang tinggal di sungai dan dekat laut ini, merupakan jenis buaya terbesar di dunia serta dilindungi oleh pemerintah.