Jakarta, IDN Times - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membantah bom bunuh diri di Mapolresta Medan terjadi karena kecolongan. Menurut dia, kantor polisi penjagaannya memang tidak seketat markas TNI, sehingga rakyat bisa bebas keluar dan masuk.
"Kemarin itu memang biasa kantor polisi itu kan tidak seketat kantornya TNI, karena kantor polisi itu kan melayani rakyat. Sehingga rakyat ini kan bebas. Nah, kebebasan itu dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Bukan berarti si polisi ini lengah," kata Edy di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).