Jakarta, IDN Times - Dalam rangka mengantisipasi curah hujan tinggi di wilayah Provinsi DKI Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap ketiga.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pihaknya melakukan dua sortie penerbangan menggunakan jenis pesawat Britten Norman BN2T PK-WMN. Hal itu dilakukan untuk penyemaian ke arah Timur Laut Merak dan Tenggara Lampung dengan ketinggian sekitar 9.000 sampai 11.000 feet (ft), serta membawa natrium klorida (NaCI) atau larutan garam sebanyak 800 kilogram untuk satu kali sortie.
"Total penyemaian yang dilakukan yaitu 1.600 kilogram untuk dua kali sortie. Penyemaian hari ini dilakukan pukul 12.00 WIB hingga 17.00 WIB. Alhamdulillah terlaksana dengan baik dan lancar,” ujar Isnawa, dalam keterangan, Kamis (26/12/2024).
BPBD DKI Tabur Garam 16 Kilogram dari Langit Jakarta saat Nataru

Intinya sih...
- BPBD DKI Jakarta laksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap ketiga untuk mengantisipasi hujan tinggi di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
- OMC dilakukan dengan dua sortie penerbangan menggunakan pesawat Britten Norman BN2T PK-WMN, penyemaian ke arah Timur Laut Merak dan Tenggara Lampung.
1. Cegah bencana hidrometeorologi
Isnawa melanjutkan, OMC yang dilaksanakan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menindaklanjuti prakiraan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Karena itu, pada teknis pelaksanaan operasi, pihaknya berkolaborasi dengan BMKG dan PT Songo Aviasi Indonesia (SAI).
Isnawa mengatakan, kegiatan operasi ini merupakan ikhtiar bersama mengamankan Jakarta dari bencana hidrometeorologi, serta memberikan layanan rasa aman bagi masyarakat di Jakarta untuk beraktivitas.
"Kami mengimbau masyarakat, apabila menemukan atau mengalami keadaan darurat, dapat menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112," katanya.
2. BNPB gelar OMC
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menyatakan, pihaknya akan menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) pada momen libur natal dan tahun baru 2025. Hal ini dilakukan demi mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
"BNPB kerjasama dengan BMKG sudah menggelar OMC mulai 11 Desember 2024, terus menerus sampai akhir tahun. Nantinya, dilaksanakan OMC juga di daerah lain yang berbahaya, berdasarkan prediksi BMKG pada pergerakan orang mudik," kata Suharyanto.
3. Personel BNPB antisipasi darurat bencana hidrometeorologi
Suharyanto juga mengeluarkan surat tugas yang ditujukan bagi seluruh personel BNPB untuk memantau kegiatan antisipasi darurat bencana hidrometeorologi pada Masa Libur Natal dan Tahun Baru 2024-2025 di Pulau Jawa, Bali, dan Lampung.
Adapun, tugas-tugas yang diperintahkan ke personel BNPB antara lain meliputi melaksanakan pemantauan titik-titik daerah rawan bencana, sosialisasi serta penyebaran informasi daerah rawan bencana, dan bergabung pada pos pemantauan bersama BPBD provinsi/kabupaten/kota, TNI/Polri hingga kementerian lainnya.
"Kami sudah siapkan pos-pos pelayanan bersama TNI/Polri apabila ada pemudik yang membutuhkan bantuan," ujarnya.