Jakarta, IDN Times - Kantor Staf Presiden (KSP) mendesak agar isu kebocoran 279 juta data WNI segera diatasi. Sebab, data-data pribadi publik yang bocor berpotensi disalahgunakan dan dapat merugikan masyarakat.
"Kepolisian harus berperan aktif untuk mengungkap dan menelusuri sumber kebocoran 279 juta. Harus dicari siapa pelaku yang membocorkan," ujar Tenaga Ahli Utama KSP, Ade Irfan Pulungan melalui keterangan tertulis pada Selasa (25/5/2021).
Kebocoran data tersebut menyentak dan mengejutkan publik. Sebab, hal itu menyebabkan publik khawatir karena data pribadi yang seharusnya bersifat rahasia malah diketahui oleh pihak lainnya. Data pribadi itu kini dijual di forum daring bernama Raid Forums.
"Pengungkapan dan penelusuran data itu penting untuk segera dilakukan agar data yang sudah terlanjur bocor tidak disalahgunakan," tutur Ade.
KSP yakin kepolisian mampu menelusuri sumber kebocoran 279 juta data publik. "Kepolisian juga harus menindak pihak-pihak yang dengan sengaja membocorkan data-data tersebut," katanya.
Apa saran KSP terhadap BPJS Kesehatan agar insiden kebocoran data tidak kembali terulang?