Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Ampelsa

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menetapkan Gubernur nonaktif Aceh Irwandi Yusuf sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dalam kasus pembangunan Dermaga Sabang. Nominal gratifikasi yang diduga diterima Irwandi mencapai Rp32 miliar. 

Dengan demikian, Irwandi menyandang status tersangka untuk dua kasus berbeda di KPK. Pertama adalah kasus dugaan penyalahgunaan Dana Operasional Aceh. Kedua, kasus dugaan penerimaan gratifikasi.

Bagaimana rekam jejak Irwandi sesungguhnya? 

1. Pernah dipenjara 9 tahun karena ikut terlibat Gerakan Aceh Merdeka

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

Irwandi Yusuf diumumkan menang kembali sebagai orang nomor satu di Aceh melalui rapat pleno Komisi Indenpenden Pemilihan (KIP) Aceh pada 7 April 2017. Ia berpasangan dengan Nova Iryansyah yang diusung oleh lima partai politik yakni Partai Demokrat, PDI Perjuangan, PKB, Partai Damai Aceh dan Partai Nasional Aceh (PNA). Khusus nama parpol terakhir, itu dibentuk sendiri oleh Irwandi.

Namun, jauh sebelum menjajaki dunia politik, Irwandi merupakan seorang dokter hewan dan mengambil studi di Fakultas Ilmu Kehewanan di Universitas Syiah Kuala, Aceh. Pendidikan yang sama kemudian yang ia lanjutkan di Oregon State University.

Tapi, ia mengaku sudah punya minat ke dunia politik sejak kecil. Bahkan, di usia tujuh tahun, buku-buku politik sudah ia baca.

Namun, ia pernah dipenjara selama sembilan tahun di Penjara Kedah, Banda Aceh gara-gara mengampanyekan pemisahan Aceh dari Indonesia. Irwandi memang aktif di Gerakan Aceh Merdeka (GAM), sebuah organisasi yang mendorong supaya Aceh lepas dari Indonesia.

Bahkan, di GAM, Irwandi duduk sebagai juru bicara. Ketika proses perundingan damai antara GAM dengan Indonesia di Helsinki, Finlandia, ia duduk di GAM sebagai Aceh Monitoring Mission (AMM). Tokoh GAM, Tengku Syamsuddin Ishak dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Jerman, Deutsche Welle, mengatakan hidup Irwandi selalu dinamis dan cepat berubah.

Saat berada di GAM, Irwandi menggunakan nama lain, sehingga ia gak terlalu banyak dikenal. Dua nama samaran yang kerap dipakainya yakni Tgk Agam dan Hanakaru Hokagata.

"Semuanya itu untuk penyamaran. Tidak mungkin saya tulis Irwandi Yusuf, nama saya yang asli. Maklum, masa itu zaman perang," ujar Irwandi di akun media sosialnya. 

2. Sempat kabur dari penjara saat terjadi bencana tsunami

Editorial Team

Tonton lebih seru di