Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Peserta aksi unjuk rasa mengibarkan Bendera Merah Putih di atas patung Patung Kuda Arjuna Wiwaha saat aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law, di kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (20/10/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Jakarta, IDN Times - Patung kuda Arjuna Wijaya atau Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, menjadi titik kumpul aksi demonstrasi mahasiswa dari BEM Universitas Indonesia (UI), Kamis (21/4/2022).

Patung kereta kuda yang ditarik delapan ekor kuda ini, membelah Jalan MH Thamrin dan juga Jalan Medan Merdeka. Patung ini digagas oleh Presiden Soeharto usai lawatannya ke Turki pada 1987.

Konon, Soeharto terpukau keindahan Turki dengan begitu banyak karya monumental yang kaya akan falsafah di dalamnya. Sepulangnya ke Indonesia, Soeharto pun terinspirasi. Kemudian, tercetuslah ide tentang Perang Baratayuda antara Pandawa dan Kurawa yang terkenal dalam mitos Mahabharata.

Maestro pematung dari Bali, Nyoman Nuarta, yang ditunjuk Soeharto untuk mengerjakan patung ini, memilih adegan saat Arjuna dan Kresna mengendarai kereta kencana dengan ditarik delapan ekor kuda untuk menghadapi Adipati Karna dari Kurawa untuk dijadikan monumen.

Editorial Team

Tonton lebih seru di