Jakarta, IDN Times - Kongres ke-3 Projo yang digelar pada akhir pekan kemarin memberikan sejumlah kejutan. Budi Arie Setiadi yang kembali terpilih menjadi ketua umum berencana bergabung dengan Partai Gerindra yang kini dipimpin Prabowo Subianto. Logo Projo juga akan diubah dan berpeluang tak menggunakan wajah Joko "Jokowi" Widodo.
Menurut Direktur Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, langkah yang ditempuh Budi Arie merupakan sesuatu yang logis. Apalagi, kini Jokowi tidak lagi memiliki kekuasaan penuh seperti ketika ia masih menjadi presiden.
"Langkah Budi Arie untuk masuk ke Partai Gerindra dan mengganti logo Projo agar tak identik dengan Pak Jokowi, merupakan langkah pragmatisme politik yang logis dan realistis. Karena suka atau tidak, Budi Arie butuh back up politik baru pasca Pak Jokowi tak lagi menjabat," ujar Agung ketika dihubungi, Senin (3/11/2025).
Apalagi, menurut Agung, berbagai sikap Projo yang kerap melindungi keluarga Solo dari serangan narasi negatif, tidak berbuah insentif politik yang maksimal.
