Bus Shalawat Mulai Beroperasi di Makkah, Jemaah Wajib Tahu Tips Ini

Intinya sih...
- Bus Shalawat mulai beroperasi di Makkah, layanan gratis bagi jemaah haji yang akan melakukan umrah wajib di Masjidil Haram.
- Jemaah perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk menggunakan bus agar tidak berebut dan berdesakan, serta memperhatikan warna stiker di halte dan bus.
- Jemaah diminta untuk menghindari penumpukan penumpang dengan tidak saling menunggu dalam kelompok besar
Makkah, IDN Times - Bus Shalawat mulai beroperasi di Makkah pada Selasa (21/5/2024). Bus ini adalah layanan gratis bagi jemaah haji yang hendak melakukan umrah wajib di Masjidil Haram.
Para jemaah bisa menggunakan bus ini selama 24 jam nonstop. Halte bus pun diposisikan tak jauh dari hotel tempat menginap para jemaah. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para jemaah haji sebelum menaiki bus ini. Apa saja?
1. Hindari naik Bus Shalawat saat jam-jam ramai
Kepala Bidang Transportasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mujib Imron mengatakan, hal pertama yang harus diperhatikan jemaah adalah pemilihan waktu. Meski beroperasi 24 jam, jemaah perlu tahu saat yang tepat agar tak berebut dan berdesakan.
"Misalnya, saat habis salat. Jangan habis salam langsung pulang, karena pasti akan crowded," ujarnya, saat berada di ruang Media Center Haji, Makkah, Selasa (21/5/2024).
Selanjutnya, Mujib meminta agar jemaah memperhatikan warna stiker yang tertempel di halte dan di bus. Warna ini akan disesuaikan dengan kartu transportasi yang nantinya akan diberikan kepada para jemaah.
2. Jemaah yang mau naik Bus Shalawat jangan saling menunggu
Kemudian, Mujib meminta sebisa mungkin jemaah tidak saling menunggu. Kondisi ini akan membuat penumpukan penumpang. "Maksudnya, boleh saling menunggu, tapi jangan dalam kelompok yang besar," ujarnya.
Terakhir, meski difasilitasi oleh pemerintah dengan bus yang layak, Mujib berpesan agar para jemaah tidak memaksakan diri untuk beribadah di Masjidil Haram.
Selain umrah wajib, kata dia, salat lima waktu sebaiknya tetap dilaksanakan di penginapan atau masjid terdekat dengan hotel. "Aktivitas haji akan menguras energi. Kalau pergerakan banyak tentu akan menguras stamina, harus dikurangi," ujarnya.
3. Pemerintah siapkan 450 armada Bus Shalawat
Diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), tahun ini menyiapkan 450 unit Bus Shalawat untuk melayani kebutuhan transportasi para jemaah haji yang hendak melaksanakan umrah wajib di Masjidil Haram.
Bus Shalawat ini akan melayani 22 rute di lima wilayah Makkah, yaitu Misfalah, Jarwal, Rei Bakhsy, Sysyah, serta Roudhoh. Bus yang beroperasi 24 jam ini akan didukung 76 halte di wilayah-wilayah tersebut.