Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perjalanan 10 Jam, Ini Tips buat Jemaah  Haji Cegah Mabuk Udara

CJH Embarkasi Palembang kloter 4 (Dok. Kemenag Sumsel)
Intinya sih...
  • Perjalanan jauh jemaah haji dari Indonesia ke Arab Saudi membutuhkan persiapan fisik
  • Jemaah diminta mengenali gejala mabuk udara dan hindari makanan yang memicu gas lambung
  • Jemaah disarankan minum obat anti mabuk, konsumsi jahe & mint, serta duduk di tempat yang minim turbulensi

Madinah, IDN Times - Perjalanan jauh para jemaah haji dari Indonesia ke Arab Saudi membutuhkan banyak persiapan. Maklum, penerbangan Indonesia-Arab Saudi bisa memakan waktu 9-11 jam. Perjalanan bisa saja terasa lebih panjang bagi jemaah yang kerap mengalami mabuk udara. Nah, petugas kesehatan membagi tipsnya untuk mencegah mabuk udara.

Petugas Kesehatan dari Daerah Kerja (Daker) Bandara, dr. Yuliana (Spesialis Penerbangan) menyebut, beberapa jemaah banyak mengalami mabuk udara. Apalagi, banyak dari mereka yang baru sekali naik pesawat.

"Kasus yang banyak terjadi selama penerbangan, bagi jemaah haji biasanya mabuk udara istilahnya itu motion sickness. Nah kalau di darat sih disebutnya mabuk kendaraan ya," terang Yuliana saat memberikan layanan kesehatan di Bandara Madinah Minggu, (19/5/2024).

1. Paling penting kenali gejalanya dulu

Kloter pertama jemah Haji Indonesia 2024 tiba di Arab Saudi. (Dok. Humas Kementerian Agama)

Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengenali terlebih dahulu gejalanya. "Gejala dari motion sickness itu kan pusing, sakit kepala. Kemudian, kalau sudah sakit kepala kita pasti akan mual dan bisa juga muncul muntah. Perut biasanya tidak enak dan kembung," kata Yuli.

Setelah tahu gejalanya, kata dia, jemaah diminta menghindari makanan yang memicu meningkatnya gas lambung. Gas lambung menurutnya bisa muncul karena makanan pedas, bersantan hingga asam. Bahkan, beberapa buah dan sayur seperti durian, kol, kacang-kacangan juga harus dihindari.

2. Hindari minuman yang bisa memicu gas lambung

Jemaah haji Embarkasi Surabaya kloter 18 (SUB 18) menunggu kepulangan di Bandara Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Selain makanan, minuman yang memicu meningkatnya gas lambung seperti susu, kopi dan minuman soda sebisa mungkin tak dikonsumsi.

Sebaliknya, jemaah disarankan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung jahe dan mint. Yuli juga meminta agar jemaah selalu makan yang cukup sebelum penerbangan. "Jangan sampai dalam keadaan perut kosong, maupun terlalu kenyang," ujarnya.

Sebagai antisipasi, jemaah diminta minum obat anti mabuk. Lebih baik lagi jika berkoordinasi dengan dokter kloter.

3. Jika mulai mual, hirup aroma terapi dan tekan pergelangan tangan

Jemaah Lansia yang menjalani haji pada tahun 2023. (IDN Times/Sunariyah)

Jika merasa mual saat perjalanan, jemaah diminta menghirup aroma terapi, seperti minyak kayu putih dan minyak angin.

"Lalu tekan pertengahan pergelangan tangan yang merupakan titik akupuntur untuk menghilangkan mual," ujarnya. "Bisa juga ⁠minum air hangat manis."

Tak cuma soal makanan, jemaah yang biasa mabuk udara juga disarankan memilih tempat duduk di samping jendela. Atau di tengah pesawat yang sejajar sayap pesawat agar minimal terasa turbulensinya.

"Lalu, jangan lupa istirahat cukup selama perjalanan. Jangan juga tidur terus selama perjalanan," kata dia.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Faiz Nashrillah
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us