Jakarta, IDN Times - Meski sudah mendapat penolakan dari berbagai pihak, tetapi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bersikeras menyebut ide penundaan pemilu 2024 didukung oleh banyak orang. Ia mendasarkan argumennya pada analisa big data perbincangan di media sosial.
Menurut dia, dari 100 juta subyek akun di media sosial, sebanyak 60 persen mendukung penundaan pemilu. Sedangkan, 40 persen lainnya menolak.
"Big data mulai jadi referensi kebijakan dalam mengambil keputusan. Pengambilan sikap bergeser dari sebelumnya mengacu pada survei, beralih pada big data," ungkap pria yang akrab disapa Cak Imin itu dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 26 Februari 2022.
Cak Imin mengusulkan agar pemilu 2024 ditunda 1-2 tahun. Alasannya, ia tak ingin menghancurkan masa pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemik COVID-19. Ia mengatakan perubahan itu terjadi karena survei hanya memotret suara responden pada kisaran 1.200-1.500 orang saja. Sementara responden big data bisa mencapai 100 juta orang.
"Pro kontra pilihan kebijakan ini akan terus terjadi seiring memanasnya kompetisi dan persaingan menuju 2024," katanya lagi.
Mengapa tiba-tiba PKB mengusulkan agar pemilu 2024 ditunda? Sementara, tanggal pemungutan suara sudah disepakati oleh Komisi II bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) 14 Februari 2024.
