Jakarta, IDN Times - Calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) kerap mendatangi sejumlah tokoh agama seperti kiai dan ulama setiap masuk tahun politik. Bahkan kegiatan mereka sowan ke kiai dan ulama ini dipublikasikan seluas-luasnya.
Lalu, apakah kegiatan tersebut termasuk dalam politik identitas? Pengamat politik yang juga dosen di Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, kegiatan mengunjungi kiai atau tokoh agama bukan termasuk dalam politik identitas.
"Saya sih melihat bukan ya, bukan bagian daripada politik identitas, karena kan mencari dukungan ke semua kalangan, ke semua individu maupun organisasi kemasyarakatan," ujar Ujang kepada IDN Times, Minggu (7/5/2023).