Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Partai Ummat Gaungkan Politik Identitas, PDIP: Tak Paham UU Politik!

PDIP gelar rangkaian HUT Ke-50 dan hari ulang tahun ke-76 Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Lebak, Banten, Minggu (19/2/2023)

Lebak, IDN Times - Partai Ummat menggaungkan politik identias saat rapat kerja nasional (rakernas) pertamanya. Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan, semua partai politik harus taat dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.

"Kalau kita melihat dari undang-undang partai politik, seluruh partai politik wajib taat asas, memahami sejarah kemerdekaan kita, memahami ideologi bangsa, memahami Pancasila," ujar Hasto di Lebak, Banten, Minggu (19/2/2023).

1. Hasto tegaskan politik identitas tak akan dapat tempat

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (IDN Times/Ilman)

Hasto menyebut, Partai Ummat tak paham undang-undang politik. Dia menegaskan, politik identitas tak akan mendapat tempat di Indonesia.

"Apa yang dilakukan Partai Ummat sangat tidak memahami aspek-aspek fundamental di dalam undang-undang partai politik dan dalam sejarah pembentukan bangsa," ucap dia.

"Sehingga, ketika ada partai yang kelahirannya sudah mengusung politik identitas dengan potensi yang memecah belah bangsa, ya rakyat yang akan jadi wasit terbaik dan kami yakini mereka yang ke depankan politik identitas tidak akan mendapatkan tempat di bumi Indonesia ini yang sangat ber-bhineka tunggal ika," sambungnya.

2. Amien Rais sebut Partai Ummat dukung politik identitas

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais dan Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi daftarkan Partai Ummat ke KPU. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, menjelaskan alasan partainya mendukung gagasan politik identitas. Bahkan dia menegaskan, Partai Ummat merupakan parpol dengan politik identitas.

"Ada baiknya saya garis bawahi, yes we are identity political party (ya, kami memang parpol yang mengusung politik identitas)," kata dia saat menggelar konferensi pers Rakernas Partai Ummat I di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (15/2/2023).

Pendiri partai berlambang bintang emas ini menjelaskan, Partai Ummat mengusung gagasan tersebut karena menilai setiap parpol harusnya memiliki identitas politik.

Sebaliknya, kata Amien Rais, jika parpol tanpa identitas politik maka akan hampa seperti robot dan zombi.

"Kita mengusung identitas, karena kalau sebuah parpol tidak punya identitas itu gak ada bedannya dengan robot bahkan seperti zombi. Zombi itu mayat berjalan," ujar dia.

3. Politik identitas di negara maju sebagai sesuatu yang lumrah

Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais berfoto bersama para kader di sela-sela Rakernas (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Mantan Ketua MPR RI ini mengatakan, parpol tanpa politik identitas justru bahaya karena seperti tak memiliki moral, nurani, dan gagasan ideologi.

"Karena gak ada lagi isi moralnya, nurani, otaknya juga tercabut ya sehingga ini menjadi berbahaya sekali," beber Amien Rais.

Dia menegaskan, politik identitas sebenarnya sangat lumrah dipakai di negara maju. Contohnya di Jerman, partai dengan identitas agama tertentu berhasil mendapat elektoral yang tinggi.

Parpol di Indonesia pun dinilai Amien Rais seharusnya tak menutup mata atas pencapaian di salah satu negara maju Eropa tersebut.

"Saya katakan, bahkan di Jerman, yang negara Eropa paling makmur, paling stabil dan hebat ekonominya, (parpol) pemenang kedua itu adalah partai kristen demokrat. Tahun 2021 kemarin itu mendapat 18,5 persen sehingga kita ini terus terang ketika melihat dunia menjadi terbuka wawasan kita. Tapi kalau cuma ngorek di dalam, terus hebat-hebatan sendiri ya ternyata kita ketinggalan zaman," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Deti Mega Purnamasari
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us