Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Koordinasi Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Komite HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti aksi cawe-cawe politik yang dilakukan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, menyebut hampir semua presiden di dunia memiliki partai politik.

Oleh karena itu, kata Airlangga, komunikasi politik yang dilakukan seorang presiden merupakan hal biasa.

"Gak ada tanggapan, hampir semua presiden punya partai, Lee Kwan Yeuw, PAP (Partai Aksi Rakyat), Joe Biden, Demokrat. Itu biasa," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (19/3/2024).

1. PDIP sebut rekayasa pemilu merupakan aksi membunuh masa depan

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (IDN Times/Ilman)

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan (PDIp), Hasto Kristiyanto, juga merespons sorotan PBB terhadap cawe-cawe politik Jokowi. Menurutnya, semua keburukan yang dilakukan akan menjadi sorotan dunia.

"Apa yang terjadi akan ditangkap termasuk oleh lembaga-lembaga dunia. Karena kita telah meratifikasi tentang pentingnya penghormatan terhadap hak kedaulatan rakyat di dalam, ujar Hasto di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Hasto mengatakan, perekayasa adalah pembunuh masa depan bangsa. Hasto kemudian mengutip pernyataan pengamat politik, Ikrar Nusa Bhakti yang menyebutkan jangan mau suatu negara dikalahkan oleh satu keluarga.

"Maka, muncul pendapat para pakar termasuk Profesor Ikrar Nusa Bhakti yang sangat baik sebagai seruan moral bahwa kita ini adalah pemilik-pemilik dari negara ini. Jangan mau dikalahkan oleh satu keluarga. Itu adalah satu obor yang sangat baik bagi kita untuk bergerak di dalam mewujudkan kebenaran di dalam politik melalui pemilu," kata dia.

"Karena pemilu, siapa pun yang merekayasa, artinya membunuh masa depan kita," sambungnya.

2. Sorotan PBB dilakukan saat pertemuan ke-104 di Jenewa

Editorial Team

Tonton lebih seru di