Anies Baswedan saat pencoblosan Pilkada Jakarta bersama keluarganya pada Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Via Marchellinda)
Mengutip situs Google Books, buku karangan dua profesor asal Harvard Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt ini berisi tulisan bagaimana demokrasi bisa mati atau mati karena kudeta. Menurut buku tersebut, kematian demokrasi tak bisa disadari ketika terjadi selangkah demi selangkah.
Langkah-langkah yang menuntun pada kematian demokrasi mulai dari terpilihnya pemimpin otoriter, penyalahgunaan kekuasaan pemerintah, dan penindasan total atas oposisi. Steven dan Daniel mengungkapkan ketiga hal itu sedang terjadi di seluruh dunia dan harus dihentikan.
Dalam buku tersebut, keduanya juga menyajikan pemahaman mendalam mengenai mengapa dan bagaimana demokrasi mati dari riset bertahun-tahun. Meski begitu, menurut mereka demokrasi masih bisa dilindungi.