Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tangkapan layar rekaman video yang memperlihatkan momen bantuan beras untuk korban bencana di Sumatra berceceran (dok. Istimewa)
Tangkapan layar rekaman video yang memperlihatkan momen bantuan beras untuk korban bencana di Sumatra berceceran (dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Dikonfirmasi Panglima TNI dan ungkap alasan bantuan beras dijatuhkan dari helikopter

  • Insiden disebabkan oleh kabel yang membentang di sekitar area sehingga helikopter tidak bisa mendarat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Jejaring media sosial dihebohkan dengan adanya rekaman video yang memperlihatkan bantuan beras untuk korban bencana Sumatra diberikan secara tidak layak. Helikopter yang diduga milik TNI membagikan bantuan beras dengan cara dilempar dari ketinggian. Akibatnya, bantuan beras yang diberikan justru hancur berhamburan.

"Tolong yang serius dong untuk memberikan bantuan. Jangan main lempar aja. Apa gak sebaiknya, helikopternya mendarat dulu dan bantuan diberikan setelah helikopternya mendarat. Kan sia-sia jadinya kalau kayak gitu. Kasihan masyarakat memungut beras ditanah," tulis seorang warganet sembari membagikan video.

1. Dikonfirmasi Panglima TNI dan ungkap alasan bantuan beras dijatuhkan dari helikopter

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, mengonfirmasi kejadian tersebut. Dia mengatakan, beras bantuan untuk warga di Sumatra tercecer di tanah akibat personel TNI menjatuhkan bantuan logistik dari atas helikopter.

Peristiwa ini menjadi sorotan publik karena dianggap bantuan yang dikirim menjadi seperti tidak layak.

Agus mengatakan, insiden ini disebabkan karena helikopter yang dipakai TNI untuk mengirim bantuan tidak bisa mendarat di lokasi penurunan logistik. Menurut penuturan personel TNI yang bertugas, ada kabel yang membentang di sekitar area sehingga helikopter tidak bisa mendarat.

"Pada saat kemarin heli mau mendarat, di situ ada kabel sehingga diputuskan oleh pilot, barang (logistik) itu tetap di-drop," kata Agus dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/12/2025).

"Walaupun mungkin ada beberapa beras yang tercecer. Tetapi daripada dibawa lagi ke pangkalan udara, lebih baik di-drop dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," sambung dia.

2. TNI evaluasi kirim bantuan, kini gunakan sistem helibox

Pesawat angkut CN-295 TNI Angkatan Udara dengan nomor registrasi A-2904 kembali menerjunkan bantuan menggunakan helibox melalui metode airdrop, Kamis (2/12/2025) (dok. Dispenau)

Akibat kejadian tersebut, Agus memastikan, bantuan yang diberikan kepada warga di Sumatra kini menggunakan sistem helibox.

Helibox merupakan kemasan bantuan yang dirancang khusus agar dapat berputar saat dijatuhkan dari udara sehingga kecepatan turun melambat dan paket dapat mendarat lebih aman.

Metode ini memungkinkan distribusi bantuan dilakukan secara cepat dan efektif di daerah yang sulit dijangkau lewat jalur darat.

"Wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh darat, TNI sudah melaksanakan pengiriman lewat udara, yaitu menggunakan sistem helibox. Jadi barang itu dijatuhkan dari pesawat dalam bentuk box-box yang pakai baling-baling, sehingga pada saat ke tanah tidak hancur," kata Agus.

3. Viral beras bantuan berceceran karena dilempar dari helikopter

Dampak kerusakan bencana banjir bandang Sumatra Barat (dok. BNPB Indonesia)

Diberitakan, viral di jejaring media sosial sebuah video yang merekam warga memungut bantuan berupa beras yang tercecer di tanah.

Beras-beras bantuan itu hancur terurai karena diberikan dengan cara dilempar dari ketinggian di atas helikopter. Akibatnya, bungkus beras pecah dan isinya pun berhamburan. Berdasarkan keterangan video yang beredar di media sosial, peristiwa itu terjadi di wilayah Sumatra Utara.

Dengan demikian, peristiwa bantuan beras dilempar adalah informasi benar. Namun, TNI sudah mengevaluasi kejadian tersebut agar tidak terulang lagi.

Editorial Team