Jakarta, IDN Times - Saat momen keracunan massal menu Makan Bergizi Gratis (MBG) jadi sorotan, isu lain terkait ompreng MBG turut menjadi perbincangan. Laporan investigasi yang dilakukan oleh Indonesia Business Post, menemukan adanya permintaan ompreng MBG hingga ke China. Pihak yang mengimpor ompreng dari Provinsi Guangdong, China diduga digunakan untuk menampung makanan menu MBG.
Laporan tersebut mengklaim penemuan dugaan praktik pemalsuan label 'Made in Indonesia' dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di China. Importir ini disebut juga menggunakan ompreng tipe 201 yang diduga mengandung mangan yang tinggi dan tak cocok untuk makanan asam.
Selain itu, ditemukan indikasi adanya penggunaan minyak babi atau lard dalam ompreng yang diproduksi.
Sebuah konten di media sosial dari akun anonim suara hati sang istri menyebut ada konfirmasi dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, soal penggunaan minyak babi untuk membuat ompreng. Dadan ditulis membenarkan adanya kandungan minyak babi di dalam ompreng MBG.
"BGN benarkan baki makan bergizi gratis mengandung lemak babi, BPOM bungkam," demikian caption foto di akun tersebut, dikutip Selasa (30/9/2025).
Unggahan itu disukai oleh 6.576 dan mendapat 1.107 komentar di kolom komentar. Apakah benar Dadan pernah membenarkan adanya kandungan minyak babi di ompreng MBG?