Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Sebuah potret warga mensalatkan jenazah di lokasi pengungsian gempa Mamuju, Sulawesi Barat viral di media sosial. Sebab, jenazah diduga dibungkus pakai daun pisang tanpa kain kafan.

Foto tersebut diunggah dan dinarasikan oleh sejumlah netizen di media sosial, salah satunya di Facebook.

"Kain kafan untuk para jenazah pun sulit didapat, subhanallah. Semoga bantuan bisa segera sampai ke para korban bencana, dilancarkan jalan distribusinya, Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Begini kondisi shalat jenazah di tenda pengungsian di Mamuju," tulis akun Nee**h*, dilansir pada Rabu (20/1/2021)

Lalu benarkah jenazah korban bencana di Mamuju dibungkus daun pisang? Berikut penjelasannya.

1. Plastik berwarna hijau untuk mencegah jenazah basah karena terkena air

Sebuah mobil dan bangunan rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Dalam akun resmi media sosial, organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap meluruskan informasi tersebut. ACT menjelaskan, warna hijau yang menyelimuti jenazah bukanlah daun pisang, melainkan plastik yang berwarna hijau.

"Plastik ini digunakan oleh warga Mamuju khususnya, untuk mencegah jenazah basah karena terkena air," tulis akun ACT.

Senada, laman Kominfo juga menjelaskan fakta di balik narasi jenazah korban gempa Mamuju yang dibungkus daun pisang karena tidak ada kain kafan. Kominfo menegaskan narasi tersebut keliru.

Lima jenazah korban gempa Mamuju dalam foto itu bukan dibungkus daun pisang, melainkan plastik berwarna hijau untuk melapisi kain kafan. Hal tersebut sengaja dilakukan agar jenazah tidak basah saat terkena air.

2. Jenazah korban bencana disalatkan dalam kondisi terbatas di dalam tenda darurat

Editorial Team

Tonton lebih seru di