Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ikuti rapat di Komisi IX DPR (youtube.com/Komisi IX DPR RI Channel)
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ikuti rapat di Komisi IX DPR (youtube.com/Komisi IX DPR RI Channel)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, vaksinasi COVID-19 nantinya tidak gratis alias berbayar serta bisa diperoleh di apotek dan rumah sakit.

Budi menerangkan, dalam masa transisi pandemik, vaksinasi COVID-19 hanya digratiskan untuk penerima bantuan iuran (PBI).

"Nantinya akan kita paketkan dalam PBI, dan itu hanya vaksin dalam negeri, sedangkan vaksin lainnya akan kita masukan dalam vaksinasi rutin saja seperti vaksinasi influenza," ujar Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (24/1/2023).

1. Harga vaksin COVID-19 di bawah Rp200 ribu

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Budi menambahkan, untuk harga vaksin COVID-19 berkisar 5 sampai 10 dolar per dosis.

"Harganya sekitar 5 sampai 10 dolar, artinya masih di bawah Rp200 ribu. Jadi yang non-PBI nanti akan kita buka bisa membeli vaksinnya sendiri dari apotek-apotek," imbuhnya.

2. Vaksin COVID-19 akan jadi vaksin rutin

ilustrasi Vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Herka Yanis).

Budi mengatakan, vaksinasi COVID-19 tidak menjadi program namun akan masuk dalam imunisasi rutin seperti influenza atau meningitis.

"Sehingga demikian, beban negara akan terkonsentrasi untuk masyarakat miskin," katanya.

3. Stok vaksin masih 9,3 juta

(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Terkait stok, Budi membeberkan, saat ini stok vaksin masih ada 9,3 juta yang terdiri dari vaksin dalam negeri serta hibah dari luar negeri.

"Untuk pembelian kita arahkan ke vaksin dalam negeri. Kemarin masih ada kontrak dengan luar negeri nanti kita akan alihkan ke vaksin anak," ujarnya.

Editorial Team