Depok, IDN Times - Sudah lebih dari satu bulan lamanya, para tenaga medis berjibaku menangani pasien COVID-19. Sejak temuan kasus positif perdana ditemukan di Indonesia pada awal Maret lalu, setiap harinya, mereka bertaruh nyawa dalam setiap langkahnya menuju ruang isolasi.
Profesi tenaga medis baik dokter maupun perawat memang paling rentan terhadap penularan virus ini. Data Ikatan Indonesia (IDI) menunjukkan, sebanyak 80 dokter di Jakarta positif virus corona per Sabtu (18/4), dan 44 orang di antaranya meninggal dunia.
Berbekal alat pelindung diri (APD), yang lengkap jadi syarat utama, para tenaga medis berlindung dari paparan virus dalam bekerja. Di entah isu keterbatasan APD, mereka mencoba bertahan menempuh berbagai cara agar tetap selamat meski harus menangani pasien virus corona.
Ternyata tak hanya itu perjuangan berat mereka. Bahkan, ketika mereka sudah mengenakan APD pun, setiap saat adalah perjuangan bagi mereka. Mengenakan baju yang sekilas tampak pakaian astronot itu, ternyata sama sekali tidak mudah lho.
Simak penuturan dr. Muhammad Hafiz Aini yang berbagi kisah kepada IDN Times soal pengalamannya mengenakan APD alias baju hazmat.