Kisah Kurikulum Merdeka:Bu Susi dan Petani Cilik Kebun Salak

Terletak di tengah-tengah kebun salak, SD Negeri 2 Limbangan berhasil menjadi tempat belajar yang menyenangkan bagi para peserta didik dan pendidiknya. Tri Susilowati atau yang akrab disapa Bu Susi menjadi salah satu guru yang memelopori penerapan sistem belajar yang menyenangkan dengan Kurikulum Merdeka di sekolah tersebut.
Melalui karyanya yang dipamerkan dalam Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024, Bu Susi membagikan cerita kisah hebatnya dalam mendampingi peserta didiknya dalam melakukan penelitian sederhana.
“Sekolah kami terletak di tengah-tengah kebun salak, sebagian besar anak didik saya pun merupakan anak dari seorang petani salak,” jelas Bu Susi tentang karyanya yang berjudul ‘Peneliti Hebat’ tersebut.
“Untuk itu pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam, saya mengajak anak-anak untuk datang ke kebun salak dan melihat secara langsung proses penyerbukan atau perkembangbiakan tanaman salak,” imbuh Bu Susi dengan antusias.
1. Mendapat sambutan hangat
Selain mendapat sambutan antusias dari para peserta, praktik mengajar yang diterapkan Bu Susi ini juga mendapat sambutan hangat dari para orangtua, yang sebagian besar merupakan petani salak di lingkungan tersebut.
Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran tentang penyerbukan, Bu Susi kembali memberikan tantangan kepada siswa-siswinya untuk turut dalam pekerjaan orang tuanya sebagai petani salak.
Bu Susi menugasi para peserta didiknya untuk membantu orang tuanya dalam menghitung hasil panen salak selama beberapa hari dan menghitung kenaikan atau penurunan hasil panen dari waktu ke waktu.
Meskipun terkesan kompleks bagi siswa-siswi sekolah dasar, ternyata tantangan yang diberikan oleh Bu Susi tersebut justru disambut dengan antusias oleh peserta didik dan orang tua mereka. Kegiatan tersebut ternyata mampu mengasah kemampuan analitik dan kepekaan peserta didik SD Negeri 2 Limbangan tersebut.