Jakarta, IDN Times - Menggunakan pakaian hazmat lapis tiga, Novrianti Gandini bersiap memasuki ruang isolasi Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Sabtu (23/5).
Langkah kakinya terhenti saat mendengar suara takbir yang menggema menyambut Hari Raya Idulfitri. Hatinya bergetar, perawat yang akrab disapa Ige ini pun ikut mengumandangkan takbir, tidak terasa air matanya menetes di balik penutup kepalanya.
Lebaran tahun ini menjadi hari raya paling berbeda dan berat bagi Ige. Di saat umat muslim lain merayakan hari kemenangan di rumah, dia masih berjuang menghadapi pandemik COVID-19.
"Saat kumandang takbir, itu sedih banget, lebaran semestinya harus berkumpul dengan keluarga, tetapi saya harus bertugas demi pasien apalagi tidak ada salat Idulfitri,"ungkapnya kepada IDN Times, Minggu (24/5).