Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025
Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 (dok. Kemenag)

Intinya sih...

  • Menag sebut sains dan riset di madrasah telah ungguli sekolah umum

  • OMI 2025 diikuti ribuan peserta, proses seleksi dilaksanakan dengan menggunakan sistem CBT

  • Daftar peraih medali emas OMI 2025 pada masing-masing jenjang dan kategori

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 tingkat nasional selesai sudah. Cipondoh, Tangerang, Banten menjadi saksi bisu pertarungan sejumlah finalis terpilih siswa madrasah se-Indonesia, dalam grand final yang berlangsung selama tiga hari, mulai 11 hingga 14 November 2025.

Kompetisi ini merupakan puncak dari perjalanan panjang seleksi berjenjang, dimulai dari tingkat satuan pendidikan, berlanjut ke kabupaten, provinsi, hingga mencapai panggung nasional.

Ratusan medali telah berhasil direbut dalam 11 kategori sains dan tiga kategori riset. Para siswa dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Madrasah Aliya (MA) menunjukkan keunggulan mereka di berbagai disiplin ilmu.

"Setiap tahun selalu ada (temuan) yang baru," ujar Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, dalam keterangannya, Jumat (14/11/2025).

1. Menag sebut sains dan riset di madrasah telah ungguli sekolah umum

Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 (dok. Kemenag)

Nasaruddin menyampaikan, kapabilitas madrasah dalam bidang sains murni dan riset terapan, telah melampaui sekolah umum. Madrasah berhasil menjadi garda terdepan dalam menyelaraskan sains dan agama secara harmonis.

"Saya berharap madrasah dapat menjadi episentrum baru peradaban maju dan pilar Indonesia di masa depan," ucap Menag.

2. Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 diikuti ribuan peserta

Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 (dok. Kemenag)

Direktur KSKK Madrasah Kemenag, Nyayu Khodijah, mengatakan proses seleksi dilaksanakan dengan menggunakan sistem CBT (Computer Based Test), untuk memastikan transparansi dan keadilan penilaian. Lebih dari 202 ribu siswa dari jenjang SLTA, SLTP, dan SD turut meramaikan ajang OMI 2025.

Pada tahun ini, jumlah siswa perempuan mendominasi dengan 136.171 siswa atau sekitar 67,43 persen dari total peserta.

"Pelaksanaan OMI mencapai 555 titik lokasi yang tersebar di masing-masing kabupaten/kota. Kami berharap event ini dapat menciptakan suasana kompetisi yang memicu perkembangan pendidikan di madrasah," kata Nyayu.

3. Daftar peraih medali emas OMI 2025

Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 (dok. Kemenag)

Berikut daftar peraih medali emas OMI Nasional 2025 pada masing-masing jenjang dan kategori:

A. Jenjang MI/SD

Kategori Matematika Terintegrasi

a) Muhammad Bintang Al Baihaqi Prasetya (MIN 1 Kota Malang Jawa Timur)
b) Riza Akbari Prabowo (MIN 1 Kota Malang Jawa Timur)
c) Dzaki Irsyad Fathulloh (MIS Andalan Jawa Barat)
d) Bevis Aribah Prayanka (SDN 1 Cepu Jawa Tengah)
e) Muhammad Ishomuddin (MIS Hasyim Asy’ari Jawa Tengah)

Kategori IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) Terintegrasi

a) Afifah Khairunnisa Rakas (MIN 8 Jakarta, DKI Jakarta)
b) Rafarzano Widjaya Diamanta (MIN 1 Kota Malang, Jawa Timur)
c) Muhammad Raihan Al Biruni (MIS Mumtaza, Banten)
d) Zaidan Arrafisqy (SDN 2 Lelateng, Bali)
e) TM Fachry Azzamy (MIN 2 Langsa, Aceh)

B. Jenjang MTs/SLTP

Kategori Matematika Terintegrasi

a) Mohamad Arfan Al Khawarizmi (MTsN 1 Kota Blitar, Jawa Timur)
b) Arkan Fajar Huda (SMP Muhammadiyah 4 Metro, Lampung)
c) Kaisar Restu Bumi (MTsN 1 Kota Makassar, Sulawesi Selatan)
d) Muhammad Narendra Rusmin (SMP Al Azhar Mandiri Palu, Sulawesi Tengah)
e) Rava Cahya Avifa (MTsN 1 Kota Pekanbaru, Riau)

Kategori IPA Terintegrasi

a) Muh. Fahry Ariyadi (MTsN 1 Kota Makassar Sulawesi Selatan)
b) Ammarista Dzakiyya Ats-Tsaniah (MTsN 1 Kota Malang, Jawa Timur)
c) Muhammad Aulia Rikza Afrellino (SMPN 252 Jakarta, DKI Jakarta)
d) Sifa’ul Wahid (MTsN 7 Jakarta, DKI Jakarta)
e) Fikra Rai Assyfa (SMPS YPPI Perawang, Riau)

Kategori IPS Terintegrasi

a) Muhammad Arif Rahman (MTsN 1 Kota Malang, Jawa Timur)
b) Avicena Maula El Badranaya (MTsS Raudhatul Ulum, Jawa Tengah)
c) Kararuna Tsabitah Mulyani (MTsN 39 Jakarta Utara, DKI Jakarta)
d) Tubagus Fathul Hadi (MTsN 1 Kota Serang, Banten)
e) Malaika Zivanna Aulia (MTsN 1 Yogyakarta)

C. Jenjang MA/SLTA

Kategori Matematika Terintegrasi

a) Ahmad Asyam Kamil Wahid (MAN 2 Kota Makassar, Sulawesi Selatan)
b) Labib Habibillah (MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur)
c) Sulain Umar Waliyurrahman Muwaffaq Annafi Muhtadi (MAN 4 Jakarta, DKI Jakarta)
d) Muhammad Agha Juan Syathira (MAN Insan Cendekia Paser, Kalimantan Timur)
e) Alvino Yardan Wiradharma (SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur)

Kategori Biologi Terintegrasi

a) Sarah Risda Hanifah (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
b) Ath Thaariq Achmad Zidan (MAN 10 Jakarta, DKI Jakarta)
c) Naveeza Salsabilla (MAN 1 Tangerang, Banten)
d) Zuhda Inaya Rahmani (MAN Insan Cendekia Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat)
e) Nafeeza Mufidah Malik (MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo)

Kategori Fisika Terintegrasi

a) Faris Patria Chariansyah (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
b) Hilmy Lazuardhy Nurramadhan (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
c) Muhammad Fidel (MAN 2 Kota Makassar, Sulawesi Selatan)
d) Haidar Farid Islahudin (MAN 2 Kudus, Jawa Tengah)
e) Faral Ghasya Alvara (MAN 1 Banda Aceh, Aceh)

Kategori Kimia Terintegrasi

a) Ahmad Kautsar Al Ramadhani (MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur)
b) Azka Nabil Adnan (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
c) Alfreda Risqullah Saputra (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
d) Hangga Arya Malik Himawan (MAN Insan Cendekia, Banten)
e) Fakhri Aqlil Akrom Ahmad (MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo)

Kategori Ekonomi Terintegrasi

a) Carissa Puteri Syaharani (MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur)
b) Ahmad Fauzan (MAN Insan Cendekia Siak, Riau)
c) Amelia Azarine (MAN Insan Cendekia Pekalongan, Jawa Tengah)
d) Destra Ardhi Wijaya (SMAN 2 Purwokerto, Jawa Tengah)
e) Muhammad Fikri Hasanain (SMA Pesantren Unggul Albayan Anyer, Banten)

Kategori Geografi Terintegrasi

a) Revan Caesar Muhammad Nafis (MAN 2 Kota Malang, Jawa Timur)
b) Aldrian Irwansyah Yusuf (MAN 16 Jakarta, DKI Jakarta)
c) Hirdan Ma’ruf Besari (SMAN 1 Blitar, Jawa Timur)
d) Fauziah Zahrani Siregar (MAN Insan Cendekia Serpong, Banten)
e) Ahmad Rabbani Raja Saputra (MAN Insan Cendekia, Serpong).

Editorial Team