Proses evakuasi para pendaki Puncak Cartstenz yang selamat (Dok. SAR Timika)
Benny menjelaskan, para pendaki terbang dari bandara Timika menuju Yelow Valey dengan mengunakan Helikopter Milik PT. Komala Indonesia jenis AS 350 B3 (PK-KIE ) pada Rabu, 26 Februari 2025 pukul 07.00-09.50 WIT.
Kemudian, tepat pada Jumat, 28 Februari 2025, para pendaki melakukan penyeberangan di jembatan tyrollean. Informasi dari pendaki lainnya, Octries Ruslan dan Abdullah yang sudah berhasil turun menyampaikan semua rombongan sudah berhasil summit atau puncak.
Namun, ada dua orang lainnya, yakni Indira dan Saroni terkena gejala Acute Mountain Sickness (AMS) di area bawah puncak. Sedangkan tim tamu dan guide berada sebelum tyrollean.
Benny juga menyampaikan, pendaki Nurhuda tiba di basecamp sendirian dengan gejala hypothermia, dan langsung meminta bantuan ke tim di basecamp, karena radio yang dibawanya mati. Guide Yustinus Sondegau bergerak naik ke atas membawa bantuan emergency, seperti sleeping bag, fly sheet, air panas, hingga radio.
Dengan cepat, seoorang guide internasional dalam rombongan ini, Dawa Gyalje Sherpa naik untuk melakukan pertolongan. Kemudian, pendaki Poxy berusaha menginformasikan bahwa Dawa telah menghubungi basecamp, dan sudah bertemu serta sedang menangani salah satu dari korban.