Jakarta, IDN Times - Kementerian Haji dan Umrah menyatakan, Indonesia mendapat 221 ribu kuota haji dari Kerajaan Arab Saudi untuk periode 2026. Kuota jemaah haji reguler mendapat jatah 92 persen, sementara jemaah haji khusus sebanyak 8 persen.
Artinya, jemaah haji reguler mencapai sekitar 203.000, kemudian sekitar 17.000an dialokasikan untuk jemaah haji khusus.
Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj), Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pihaknya telah membagi kuota haji reguler menjadi kuota haji provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan proporsi jumlah penduduk muslim antarprovinsi dan proporsi jumlah daftar tunggu jemaah haji antarprovinsi. Hal ini telah diatur dalam pasal 13 UU nomor 14 tahun 2025 tentang penyelenggaraan haji dan umrah.
"Kami membagi kuota haji reguler per provinsi berdasarakan proporsi daftar tunggu jemaah haji antar provinsi," kata Dahnil dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Berikut data sebaran kuota jemaah haji Indonesia berdasarkan provinsi:
1.Aceh – 5.426
2.Sumatera Utara – 5.913
3.Sumatera Barat – 3.928
4.Riau – 4.682
5.Jambi – 3.576
6.Sumatera Selatan – 5.354
7.Bengkulu – 1.357
8.Lampung – 5.827
9.DKI Jakarta – 7.819
10.Jawa Barat – 29.643
11.Jawa Tengah – 34.122
12.DI Yogyakarta – 3.748
13.Jawa Timur – 42.409
14.Bali – 1.698
15.Nusa Tenggara Barat – 5.798
16.Nusa Tenggara Timur – 516
17.Kalimantan Barat – 1.858
18.Kalimantan Tengah – 1.559
19.Kalimantan Selatan – 5.187
20.Kalimantan Timur – 3.189
21.Sulawesi Utara – 402
22.Sulawesi Tengah – 1.753
23.Sulawesi Selatan – 9.670
24.Sulawesi Tenggara – 2.063
25.Maluku – 587
26.Papua – 933
27.Bangka Belitung – 1.077
28.Banten – 9.124
29.Gorontalo – 608
30.Maluku Utara – 785
31.Kepulauan Riau – 1.085
32.Sulawesi Barat – 1.450
33.Papua Barat – 447
34.Kalimantan Utara – 489
