Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta publik tidak menuduh proyek penulisan ulang sejarah oleh pemerintah demi mengakomodir kepentingan penguasa.
Adapun, proyek penulisan ulang sejarah oleh Kementerian Kebudayaan memunculkan reaksi penolakan dari masyarakat luas, karena dinilai bertujuan menutupi fakta serta peristiwa tertentu pada masa lalu.
“Begini, kita kan enggak tahu, jangan menuduh ada kepentingan dari penguasa,” ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Menurut Dasco, proses penulisan ulang sejarah kini masih terus berlangsung. Komisi X DPR RI juga terus mengawal pelaksanaannya, serta mendalami materi-materi yang akan dimuat.
“Kan itu baru akan didalami oleh Komisi X. Nah setelah didalami baru diambil kesimpulan, jangan diambil kesimpulan sekarang,” kata Dasco.