Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenbud Soroti Pentingnya Sejarah untuk Bangun Karakter Nasional

Ir. Sukarno (Bung Karno) didampingi Drs. Mohammad Hatta (Bung Hatta) saat memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta. (Foto karya Frans Mendoer (1913-1971) di Dokumen Kepresidenan Perpustakaan Nasional via ANTARA FOTO)
Ir. Sukarno (Bung Karno) didampingi Drs. Mohammad Hatta (Bung Hatta) saat memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta. (Foto karya Frans Mendoer (1913-1971) di Dokumen Kepresidenan Perpustakaan Nasional via ANTARA FOTO)
Intinya sih...
  • Uji publik buku sejarah akan diumumkan
  • Penulisan ulang buku sejarah Indonesia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, menyoroti pentingnya sejarah untuk membangun karakter nasional.

Menurut dia, hal itu dibutuhkan supaya negeri ini bisa bersaing dan mengarah ke hal positif.

"Yang jelas sejarah itu penting, mari kita belajar sejarah tentang Indonesia, supaya pembangunan karakter nasional kita meningkat," ujar Restu, dikutip dari ANTARA, Sabtu (22/6/2025).

1. Uji publik buku sejarah akan diumumkan

Majelis Masyayikh gelar uji publik rancangan regulasi pendidik pesantren. (Dok. Istimewa)
Majelis Masyayikh gelar uji publik rancangan regulasi pendidik pesantren. (Dok. Istimewa)

Restu menyampaikan hal tersebut menanggapi polemik penulisan ulang buku sejarah yang tengah dilakukan pemerintah.

Adapun rencana uji publik buku sejarah yang ditulis ulang tersebut, kata Restu, pihaknya akan mengumumkannya apabila sudah siap.

2. Penulisan ulang buku sejarah Indonesia

ilustrasi buku sejarah (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi buku sejarah (pexels.com/Engin Akyurt)

Sebelumnya, rencana penulisan ulang buku sejarah Indonesia disampaikan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.

Dia mengatakan, pihaknya juga berencana membuka ruang diskusi tentang hal tersebut.

Kementerian Kebudayaan menargetkan penulisan buku sejarah Indonesia yang diperbarui selesai pada Agustus 2025 dan melakukan uji publik setidaknya pada Juli.

3. Libatkan ratusan penulis

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon. (IDN Times/Amir Faisol)
Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon. (IDN Times/Amir Faisol)

Fadli Zon mengatakan, dalam penulisan ulang buku sejarah ini pihaknya melibatkan 113 penulis, 20 editor jilid, dan tiga editor umum dari kalangan sejarawan serta akademisi bidang ilmu arkeologi, geografi, sejarah, dan ilmu humaniora lainnya.

Namun untuk forum uji publik, pihaknya belum akan melakukannya dalam waktu dekat.

"Ya, tunggu dulu bukunya atau sampai progres, saya sampaikan tadi mungkin 70 persen, 80 persen. Sekarang sudah di atas 50 persen," kata Fadli Zon pada Mei lalu.

Adapun proyek ini menelan anggaran sebesar Rp9 miliar dan sudah disetujui serta direalisasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us