Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito mendorong warga isolasi mandiri atau isoman agar bersedia ditempatkan di fasilitas isolasi mandiri terpusat usai terinfeksi COVID-19.
Dengan begitu, kata Ganip, bisa mencegah penularan klaster keluarga dan situasi kesehatan yang memburuk saat berada di rumah. Sebab, selama menjalani isoman di fasilitas milik pemerintah, kondisinya diawasi oleh tenaga kesehatan.
"Jadi, silakan seperti imbauan saya tadi untuk tidak ragu-ragu masuk ke sana. Bagi warga yang ingin ke sana, cukup membawa hasil keterangan rapid test antigen saja, tidak perlu lagi tes swab PCR," kata Ganip ketika memberikan keterangan pers secara virtual melalui saluran YouTube, Senin (26/7/2021).
Ganip menjelaskan saat ini masih banyak kamar yang kosong di fasilitas isolasi mandiri milik pemerintah. Ia mencontohkan fasilitas isolasi mandiri terpusat yang berada di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, dari kapasitas 6 ribu kamar baru dihuni sekitar 110 orang.
"Lalu, rusun di Nagrak (Jakarta Utara) baru terisi sekitar 260 orang. Jadi, masih sangat kosong," tutur dia.
Lalu, apakah jumlah tenaga kesehatan yang disiagakan di fasilitas isolasi mandiri terpusat itu mencukupi?