Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Istimewa
IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - Kritik dari publik figur Deddy Corbuzier terhadap anak-anak penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi sorotan. Dalam narasi di media sosialnya, Deddy mengkritik pendapat yang dilontarkan anak-anak mengenai kualitas makanan dalam program MBG.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan masukan maupun kritik yang disampaikan anak-anak dapat menjadi sebuah sistem pengawasan dan evaluasi yang efektif terhadap program MBG. Sehingga ruang ekspresi tersebut seharusnya dapat difasilitasi sebagai bagian dari sistem pengawasan dan evaluasi.

“Anak-anak tentu punya makanan kesukaannya masing-masing, maka wajar jika anak membandingkan dengan apa yang mereka rasakan dari program tersebut,” kata Jasra Putra Wakil Ketua KPAI, dikutip Kamis (23/1/2025).

1. Program pasti akan terus berkembang

Wapres tinjau MBG SMA N 60 Jakarta. (dok. Setwapres)

Jasra juga mengatakan, pendapat anak-anak pada program MBG akan terus berkembang, dan tentunya diharapkan bersifat positif.

Karena itu, dia mengatakan, perlu dipastikan apakah pendapat anak secara spontan atau memang mereka sudah memahaminya.

2. Setiap program harus berikan ruang untuk berpendapat

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid dan Ketua KPAI Ai Maryati saat audiensi di kantor Komdigi, Jakarta, Senin (12/2/2024). (youtube.com/Komdigi TV)

KPAI bakal memberikan masukan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) berdasarkan hasil pengawasan dan kajian yang sedang dilakukan KPAI, sehingga efektivitas program makan bergizi gratis dapat memberikan dampak untuk perlindungan anak.

Hal yang disampaikan anak-anak, kata dia, juga jadi bagian pengawasan dan cikal bakal dalam pembangunan generasi unggul yang mampu berpartisipasi. Jika dilakukan secara responsif, maka partisipasi anak akan menjadi bagian yang bermakna dalam program pembangunan.

"Setiap program harus dapat disosialisasikan dan memberikan ruang terhadap penerima dalam mempresentasikan pendapat, hal ini akan menjadi bagian untuk mengetahui kendala yang muncul dan mencari solusi agar program MBG dapat terus berjalan secara efektif,” kata Jasra.

3. Setiap partisipasi anak harus dihargai

Pj Gubernur Kalbar, Harisson (kanan) memantau program MBG di Pontianak. (IDN Times/Teri).

KPAI juga menekankan semua pihak harus memahami pentingnya nilai-nilai empati terhadap perasaan anak yang dapat menimbulkan tekanan dalam perkembangan psikologisnya. Apalagi, kata Jasra, anak dalam hal ini adalah penerima manfaat, setiap pendapatnya harus dihargai.

“Anak dalam program ini tentu menjadi penerima manfaat. Maka setiap partisipasi anak harus dihargai dan didengar, serta dilindungi dari berbagai bentuk diskriminasi atau pengabaian terhadap perasaan mereka,” kata dia.

4. Deddy Corbuzier sebut anak SD 'pea'

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi memantau pelaksanaan MBG di salah satu TK di Sleman, DIY. (IDN Times/Tunggul)

Deddy Corbuzier melalui media sosial mengkritik anak-anak yang memberikan pendapat bahwa makanan MGB kurang enak. Dalam unggahan media sosialnya ada kalimat Deddy yang dirasa kurang sopan kepada anak-anak.

"Masalah makan siang bergizi gratis buat anak-anak, ada satu video yang gua lihat, ada anak ngomong, 'ayamnya kurang enak'," kata Deddy.

"Kurang enak, kurang enak, kepala elu pea, kurang enak ayamnya," katanya dia.

Deddy membandingkan anak-anak lain dengan putranya yang tak pernah protes perihal makanan, saat diajak ke lokasi syuting. Azka, putranya juga, kata dia, turut mengonsumsi nasi kotak dengan menu makanan kru dan pemain.

"Dan kalau dia ngomong sama gue, 'Pa gak enak, aku mau yang lain', gue tabok. Gue tabok. Tanya anaknya, gue tabok. Makan, kamu. Ini makanan. Ini sehat. Semua orang makan seperti ini," kata Deddy.

Editorial Team