Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi demo ojol masih berlangsung hingga pukul 17.10 WIB di mana waktu ini berbarengan dengan jam pulang kerja masyarakat. (IDN Times/Alya Achyarini)
Aksi demo ojol masih berlangsung hingga pukul 17.10 WIB di mana waktu ini berbarengan dengan jam pulang kerja masyarakat. (IDN Times/Alya Achyarini)

Intinya sih...

  • Demo ojol 'Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217' digelar di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

  • Massa aksi membubarkan diri setelah meminta Presiden Prabowo mengabulkan tuntutan potongan aplikasi 10 persen.

  • Pengemudi ojol menuntut penurunan potongan aplikasi menjadi 10 persen dan 90 persen pendapatan untuk pengemudi, serta menyampaikan lima tuntutan lainnya.

Jakarta, IDN Times - Hari ini, Senin (21/7/2025), pengemudi ojek online atau ojol menggelar demo 'Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217'. Demo berlangsung di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Saat berita ini ditayangkan, massa aksi sudah membubarkan diri dari sekitar Patung MH Thamrin.

Pantauan IDN Times, polisi sudah membuka Jalan Medan Merdeka Selatan arah ke Gambir. Begitu juga Jalan Merdeka Barat arah Jalan Harmoni. Polisi juga telah membuka akses jalan yang sebelumnya ditutup menggunakan pagar besi, sehingga sudah bisa dilewati pengendara.

Petugas kebersihan juga sudah membersihkan sampah yang ada di jalan. Pada akhir aksi demo, massa meminta agar Presiden Prabowo mengabulkan permintaan mereka soal tuntutan potongan aplikasi 10 persen.

Sebanyak enam perwakilan pengemudi roda dua, roda empat dan kurir online telah menuju Istana negara untuk menyampaikan surat ini. "Kemungkinan tuntutan kita dari 3 hari ke depan akan datang, kalau Bapak Presiden tidak menindaklanjuti, kami akan hadir lagi dengan teman-teman yang akan lebih banyak," kata Humas Korban Aplikator, Agung VJ, kepada IDN Times.

Pengemudi online yang tergabung dalam korban aplikator ini, kata Agung, sudah melakukan audiensi di Komnas HAM dan akan menyampaikan tuntutannya kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) hingga KPK.

"Di sini kami sudah pernah menindaklanjuti bahwa komisi dari Komisi 5 DPR ini sudah menyetujui, tapi Kementerian Perhubungan belum menyetujui. Ini kita menindaklanjuti untuk datang ke Istana agar menterinya dikasih tahu Presiden, potongan 10 persen ini harga mati, agar diberlakukan," kata dia.

Dalam demo ini, para pengemudi ojek online (ojol) menuntut penurunan potongan aplikasi menjadi 10 persen dan 90 persen pendapatan untuk pengemudi.

Total ada lima tuntutan yang disampaikan. Mulai dari negara menghadirkan UU Transportasi Online atau Perppu, memberikan tarif pada driver 90 persen dan aplikator 10 persen, pemerintah membuat peraturan tarif antar barang dan makanan, audit investigatif aplikator, serta menghapus aceng, slot, hub, multi order, member, pengkotak-kotakan dan lainnya.

Editorial Team